Tampilkan postingan dengan label maresa karensia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label maresa karensia. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Januari 2015

Ninja Hatori C7: Janji Ninja

Pagi hari Kenichi mengepak baju di kamar.
Hatori mengira Kenichi akan kabur.
Kenichi menjelaskan kalau dia akan mengikuti Lintas Alam.
Tak lama kemudian, Kimimaki memanggilnya untuk berangkat bersama.
Mereka berangkat dan Hatori pun ikut dengan mereka dengan berjanji pada Kenichi.
Tak lama kemudian...
Seorang ninja balita datang dan langsung memakab sarapan Ayah lalu duduk dipangkuan Ayah.
Ibu dan Ayah terkejut lalu bertanya: kamu anak siapa?
Bukannya menjawab, Shinjo malah melihat ke semua sudut mencari sesuatu. Karna tak menemukannya, Shinjo menangis sangat keras sampai Ibu dan Ayah pusing.
Selesai menangis, Shinjo mengetahui leberadaan Hatori dan mendatanginya.

Di tempat terbuka, anak sekolah sedang istirahat.
Kenichi pergi ke air terjun yang ternyata sudah diberi obat tidur oleh Kimimaki sehingga Kenichi tertidur.
Kimimaki memaksa Hatori untuk berduel, namun Hatori menghindar terus. Sampai akhirnya Hatori diikat dipohon.
Di saat yang bersamaan Shinjo terjatuh dari atas pohon di dekat tempat Hatori diikat.
Shinjo melemparkan senjata ke kepala Kimimaki.
Kimimaki kesal dan mengikat Shinjo.
Tak diduga Shinjo menangis dan membuat ikatannya dan Hatori terlepas, Kenichi terbangun dan Kimimaki pingsan.
Melihat kekacauan, Kinichi mengira kalau Hatori ingkar janji.
Shinjo akan menangis karna mengira Kenichi musuh Hatori.
Hatori mencegahnya dan menjelaskan semuanya pada mereka berdua lalu mereka pulang.
Di rumah, mereka menonton tv dan minta Shinjo(adik Hatori) diizinkan tinggal di rumah Kenichi. Ayah mengizinkannya.
Tiba-tiba Shinjo akan menangis karna melihat Sinetron, lalu Ayah memberitahu Hatori.
Dan Hatori dengan cepat memindahkan ke acara Komedi.
Shinjo pun tak jadi menangis dan berubah tertawa. Sehingga Ayah lega dan keluarga Kenichi tertawa bersama.

Jumat, 30 Januari 2015

Ninja Hatori C6: Siswa Pindahan dari Koga

Kalau biasanya berupa dialog, kali ini aku mau share dalam bentuk cerita biasa.

Suatu hari di kelas Kenichi...
Ada seorang murid baru pindahan.
Namanya Kimimaki. Dia terlihat lugu dan pemalu. Dia juga mengaku kalau dirinya juara 1 dari belakang. Dia duduk di samping kursi Kenichi.
Tapi ternyata dia hanya akting, sebenarnya dia pintar.
Jam istirahat pun dimulai, Kenichi mengajak Kimimaki untuk main bola tangkap. Namun Kimimaki bilang kalau dirinya tidak bisa.
Akhirnya Kenichi main bersama temannya. Namun Kenichi tidak bisa menangkapnya, Kenichi khawatir karna bola mengarah ke Kimimaki yang sedang menyongket sapu tangan.
Namun tak disangka, Kimimaki bisa menangkapnya.
Saat dibilang mahir, Kimimaki mengelak dan bilang kalau hanya kebetulan saja.
Setelah selesai menyongket, Yumeko melihat songketan Kimimaki lalu sapu tangan itu diberikan pada Yumeko.
Sepulang sekolah...
Kimimaki, Yumeko dan Kenichi jalan kaki bersama.
Melihat apa yang sudah dilakukan Kimimaki hari itu, Yumeko memuji Kimimaki serba bisa.
Tiba-tiba Yumeko berhenti berjalan karna ada genangan air.
Yumeko tidak mau melewatinya karna takut sepatu barunya kotor.
Kimimaki pun melemparkan tas jinjingnya ke genangan air dan menyuruh Yumeko untuk menginjak tasnya saja supaya sepatu Yuneko tidak kotor dan Yumeko pun dengan senang juga terharu menurutinya.
Kenichi iri melihqt Yumeko dekat dengan Kimimaki.
Yumeko sampai di rumah dan berpamitqn dengan Kimimaki dan Kenichi.
Setelah Yumeko mqsuk rumah, Kimimaki mengeluarkan sifat aslinya.
Kimimaki bilang kalau dia capek pura-pura jadi anak pendiam dan dia minta Kenichi memijatnya.
Kenichi menolaknya, lqlu Kenichi marah, menginjak kaki Kenichi dan memijat Kenichi dengan sangat keras sampai Kenichi menangis.
Akhirnya Kenichi menyerah dan mau memijat Kimimaki.
Sambil dipijat, Kimimaki merokok pakai pipa rokok.
Kenichi menegurnya namun tak di gubris.
Saat melihat Pak Guru dari kejauhan, Kimimaki pun bertukar tempat dengan Kebichi, membuang rokoknya dan memasang wajah memelas sambil memijat Kenichi.
Melihat hal itu, Pak Guru memarahi Kenichi.
Dan Kimimaki memijat keras Kenichi supaya tidak bicata pada Pak Guru. Saat akan pergi, Pak Guru melihat ada asap rokok di dekat kaki Kenichi namun Pak Guru tidak curiga karna percaya bahwa Kenichi tidak mungkin senakal itu lalu Pak Guru pergi.
Setelah itu Kenichi pamit pulang, namun Kimimaki mencegahnya.
Kimimaki ingin main di rumah Kenichi. Akhirnya Kenichi mengajaknya.
Sesampainya dirumah, Kimimaki kembali berakting. Dia memberi salam pada Ibu Kenichi dengan cara berlutut.
Ibu terkecoh melihatnya dan menyuruhnya masuk.
Kenichi mengajaknya ke kamar.
Sesampainya di pintu kamar, Kimimaki melubangi pintu kamar dengan senjata ninja dan membuat Kenichi kaget.
Lalu Kimimaki menendang Kenichi masuk duluan ke kamar.
Melihat ada Hatori, Kimimaki pun bertarung sampai kamar Kenichi berantakan.
Kenichi panik dan memanggil Ibu.
Dengan cepat Ibu datang dan tak kalah cepat Kimimaki mengeluarkan jurus tangisan dan muka memelas. Dan bilang kalau dia dipukuli Hatori dan dimusuhi Kenichi.
Ibu percaya lalu memarahi Hatori dan Kenichi juga menyuruh mereka berdua membereskan kamar.
Karna merasa bersalah pada Kimimaki, Ibu pun menyiapkan hidangan lezat.
Setelah makanan habis, Kimimaki pun pulang.
Sorenya saat sedang belajar...
Kenichi sebal dan bertanya latar belakang Kimimaki. Dan ternyata Kimimaki itu ninja dari Koga yang merupakan musuh besar ninja Iga.
Kenichi pun paham, namun tetap merasa Kimimaki orang yang aneh.

Keesokan harinya di sekolah...
Kimimaki bersikap seperti pembantu Kenichi di depan banyak orang, namun saat tidak ada orang lain dia bersikap sebaliknya.
Dia mengajak Hatori duel tapi Kenichi menolak dan memilih bersahabat.
Kimimaki mengancam Kenichi tapi tiba-tiba Hatori muncul dan menendang kaki Kimimaki.
Akhirnya mereka duel.
Karna ribut, Pak Guru datang mengecek dan mengira Kenichi jahat pada Kimimaki. Namun yang ada hanya Kenichi sendiri yang menyembunyikan sesuatu di punggungnya.
Saat melihatnya, Pak Guru dan Kenichi kaget. Karna ternyata yang dibelakangnya hanya ada baju dan sepatu Kimimaki.
Sedangkan Kimimaki dan Hatori beraembunyi di langit-langit sekolah.

Dragon Force Galery

Bruno Dragon Force Galery

Wind Dragon Force Galery

Maggie Dragon Force Photo

Homura Dragon Force Galery

Rabu, 28 Januari 2015

Doraemon Chapter 1: Datang dari Masa Depan

Tak...tok...tak...tok
Suara kok yang sedang dipukul.

Di Kamar, Nobita sedang tiduran santai sambil makan dorayaki.

Nobita:
Tak terasa sudah Tahun Baru lagi.
Tampaknya tahun ini jadi tahun keberuntunganku.
Hmm...
Semoga nasibku mujur.

Terdengar suara dari dalam laci meja belajar.

Sewashi:
30 menit lagi, nobita akan gantung diri.
40 menit kemudian, terbakar api.

Nobita:
#lihat kiri kanan, ketakutan
Siapa yang ngomong?
Hei!! Keluar!!!
Siapa sih?
Firasat tak baik.

Terdengar suara dari laci lagi
Nguing...nguing...nguing
Tiba-tiba keluar robot aneh berwarna biru

Doraemon:
Haiii, ini aku.
Kaget ya.

Nobita:
Wa!!!
Si-siapa?
Darimana?
Apa yang...
Ke-napa datang dari tempat ini?

Doraemon:
Kalau kuceritakan, pasti kau tak percaya.
Tapi itu lebih baik.
Aku datang untuk menyelamatkanmu dari ketakutan.

Nobita:
30 menit lagi, nobita akan gantung diri.
40 menit kemudian, terbakar api?

Doraemon:
Udah deh, nggak usah dipikirin.
Kamu ini orang yang nggak pernah puas.

Nobita:
Enak aja!
Nasib seaeorang tak bisa ditebak.

Doraemon:
Aku tahu.
Kenapa aku tahu itu.
#melihat dorayaki
Apa ini?

Nobita:
Dorayaki.

Doraemon:
Kelihatannya enak.
Nyam..nyam..nyam
Aku baru pertama kali memakan makanan ini.
Teeima kasih ya.
#masuk ke laci lagi.

Nobita:
Apa-apaan ini.
Tadi dia dari laci ini.
#mengambil laci
Haha..bodoh banget sih aku ini.
Masa aku mau gantung diri.
Ha...ha...
Tak usah dipikirkan.

Sewashi:
Woi, Doraemon?
Apa ada Doraemon?
Aku ingin cerita sama Doraemon.
Kayaknya Doraemon lagi kesusahan.
Barangkali kedatanganku bisa membantunya.
Ia adalah robot yang baik, lebih baik dari Kakek.
Kakek seorang pemalas.
Belajar tak mau, olah raga tak bisa, main kelereng aja tak pernah menang.
Makanya sampai tua, kau tak pernah puas.
Tapi sekarang ada Doraemon, Kek.

Nobita:
Kakek siapa?

Sewashi:
Doraemon tak pernah cerita?

Doraemon:
#datang dari laci
Permisi.
Kami adalah makhluk dari masa depan.
Datang dengan Mesin Waktu yang tersambung dengan laci meja.
Sewashi adalah Cucu dari Cucu Nobita.

Sewashi:
Oleh karna itu, kamu adalah Kakek dari Kakekku.

Nobita:
Aku masih anak-anak.
Mana mungkin punya Cucu dari Cucuku.

Doraemon:
Bodoh banget ya.

Sewashi:
Iya.
Suatu saat kamu pasti akan dewasa dan punya istri sekitar 19 tahun lagi.

Nobita:
Yang betul?
Siapa istriku?
Shizuka?

Sewashi:
Bukan, tapi Jaiko.

Nobita:
Adiknya Giant!!
Nggak mau.
Aku tak sudi.
Aku benci dia.

Sewashi:
Jangan marah dong.

Doraemon:
Akan kuperlihatkan albumnya.
Photo pernikahanmu.
Ini keluargamu.

Nobita:
#marah
Bohong!!!
Pergi sana!!!
Sembarangan, aku tak percaya.
#memukul meja belajar

Mendengar keributan di Kamar Nobita, Ayah dan Ibu pun memeriksanya.

Ayah:
Ada apa ini?

Ibu:
Nobita!!
#Nobita menceritakan semuanya
Kamu pasti mimpi buruk.
Kamu pasti kecapaian.

Ayah:
Tak ada orang yang bisa muncul dari laci.
Ha..ha..ha..
Sudahlah, tak usah bersedih
#mengelus rambut Nobita

Ibu:
Jangan khawatir, santai saja.

Ayah:
Itu hanya bayangan saja.
Kalau kau jadi penulis komik, pasti sukses.

Nobita:
Tadi rasanya enggak mimpi.
#lihat jam
Kurang semenit lagi aku gantung diri!
Apa sekarang aku gantung diri?
Nggak mau ah!
Udah capek-capek sekolah.

Shizuka:
Nobita!!!
#memanggil dari luar

Nobita:
Asik, aku menang.
Mau main ah.
#membuka jendela kamar
Apa Shizuka?

Shizuka:
Tolong ambilkan kok itu.

Nobita:
Ya, sebentar.
#naik ke genteng. Setelah mendapatkan koknya, Nobita terpeleset dan jatuh dari tangga.
Dan kerah bajunya tersangkut di ranting pohon kemudian ranting pohonnya patah, lalu Nobita jatuh.

Nobita:
Aaa...
Cocok, 30 menit gantung diri.

Shizuka:
Apa maksudmu?
Mau ikut main bulutangkis?

Jaiko:
Boleh main kalau bisa ngalahin aku.

Nobita:
Apa kau bilang!?

Jaiko:
Sudah siap?
Kalau kalah, kucoret mukamu dengan arang.

Nobita:
Berisik, ayo mulai!!
#emosi. Ternyata Nobita kalah dan seluruh mukanya dicoreng oleh Jaiko.
Jangan sampai hitam gini dong.
Kau benar-benar keterlaluan!!!

Jaiko:
Maafin aku...
Dia menghinaku!!!
#nangis

Giant:
Siapa yang bikin Jaiko nangis?

Nobita masuk rumah.

Nobita:
Bentar lagi terpanggang api.
Tidak sedikitpun..
Bohong ah...
#masuk kamar mandi, kepleset, nyemplung di air hangat.

Ibu:
Kya..cepat ganti baju

Nobita:
#pakai handuk, menghangatkan diri di depan kompor
Ini pun salah satu terpanggang api..
Cocok

Ibu:
Kamu ngomong apa sih?

Nobita ke kamar melihat album masa depan.

10 tahun lagi pesta penghiburan karna gagal masuk Universitas.
9 tahun setelahnya, Wiraswasta yang sukses
4 tahun setelahnya, Kantor kebakaran dan perusahaan bangkrut.
Menyebalkan.

Sewasi dan Doraemon muncul dari laci lagi.

Sewashi:
Kebanyakan hutang sih.
Seratus tahun pun tidak terlunasi.
Makanya kau jatuh miskin.
Sisa uangmu sekarang hanya 50 yen.

Nobita:
Tak habis-habisnya sampai ke generasi kalian.
Aku mau mati saja..huaa
#nangis

Doraemon:
Jangan putus asa dulu dong.

Sewashi:
Tenang..tenang
Nasib kamu masih bisa diperbaiki kok.

Nobita:
Benarkah?

Sewashi dan Doraemon:
Kami datang untuk itu.

Nobita:
Tapi..
Kok ganjil ya rasanya.
Kalau nasibku berubah, Sewashi tak akan lahir dong?

Sewashi:
Jangab khawatir, tidak akan terjadi sesuatu.
Walau sejarah berubah.
Aku tetap lahir.
Misalnya kamu mau ke Osaka.
Meskipun memakai pesawat, mobil, kereta atau Kapal pun kamu akan tetap sampai di Osaka.

Doraemon:
Kedatangan Doraemon ini seperti mimpi ya?

Sewashi:
Sekarang udah paham ya.

Doraemon:
Kita pulang yuk, takut Ibumu marah.

Sewashi:
Capek-capek datang kesini, aku mau lihat abad 20 dulu ah.

Doraemon:
Nih, pakai baling-baling bambu.
Percaya deh.
#dipakaikan di pantat Nobita

Nobita:
Letaknya nggak salah nih?

Doraemon:
Dimana saja bisa.
Apa yang kulakukan tak ada yang salah.
Kau tenang aja, percayalah padaku.
Kemana Nobita, yang ada hanya celananya.

Nobita:
Hm..seperti ini yang harus dipercaya. Sampai terjatuh dan malu begini.

Ninja Hatori C5 P2: Hukuman Buat Pak Guru

Paginya...

Kenichi:
Wah aku terlambat
#membereskan buku dan tas

Hatori:
Mau kemana?

Kenichi:
Ke Sekolah.

Hatori:
Sekolah itu tempat apa?

Kenichi:
Kamu belum pernah ke Sekolah?

Hatori:
Belum.

Kenichi:
Jadi, SD aja kamu nggak tamat?
Kamu miskin sekali ya?
Tapi tenang aja.
Banyak orang yang nggak tamat SD tapi bisa terkenal.

Hatori:
Betul

Kenichi:
Berarti kamu nggak usah bikin PR, nggak takut ujian dong.
Aku jadi iri.

Ibu:
Kenichi!!!
#tiba-tiba masuk kamar

Kenichi:
Iya, Bu.

Ibu:
Ini sudah jam berapa?

Kenichi:
Hah?!!
Aku berangkat!!
#lari sekencang-kencangnya

Saat akan keluar rumah. Kenichi dihalangi oleh Polisi.

Polisi:
Permisi.
Katanya disini ada anak yang kabur dari rumah ya?
Benar?

Kenichi?
Hah?
Ibu melaporkan Hatori ke Polisi ya?

Ibu:
Kata Ayahmu, sebaiknya kita lapor polisi.
Tapi kan Hatori boleh tinggal disini sampai diketahui tempat tinggalnya.

Kenichi:
Terlambat, kalau polisi tahu.
Hatori harus ikut polisi.

Polisi:
Sebaiknya kalian tak usah bertengkar.
Saya ingin menemui anak itu.

Ibu:
Itu dibelakang Bapak.

Polisi menoleh, namun dengan cepat Hatori berpindah tempat.

Polisi:
Mana?

Ibu:
Ah, sekarang di depan Bapak.

Polisi:
Mana?

Kenichi:
Itu di atas meja.

Polisi:
Tidak ada. Mana?

Kenichi:
Di atas.

Polisi:
#marah
Jangan main-main!!

Kenichi:
Beneran kok.
Tuh, dia di atas.

Polisi:
Jangan mengolok-olok orang tua!!!

Kenichi:
Itu, tepat di atas kepala Bapak.

Polisi:
Baik, ku buktikan sekali lagi.
#lihat ke atas. Dan Hatori sudah tak ada.
Di atas kepala mana?
Huh!!!!
Lebih baik saya pergi saja!!!

Polisi lari meninggalkan rumah. Tanpa sadar, Hatori sudah mengambil pistolnya. Lalu mengarahkannya pada Kenichi. Sehingga Kenichi terkejut dan mengangkat tangan.

Kenichi:
Hah?!!
#Hatori akan menembakkan. Saking takutnya, Kenichi jadi gemetar dan berkeringat
Ba-bahaya!
Ayo kembalikan.

Hatori melempar pistol ke tangan Kenichi. Lalu Kenichi berlari meninggalkab rumah.

Kenichi:
Aku berangkat!!
Sekalian ku kembalikan pistol.

Di jalan, Kenichi bertemu Pak Guru.

P.Guru:
Hei, Kenichi.

Kenichi:
Pa-Pak Guru?

P.Guru:
Sedang apa?
Dilarang membawa mainan ke sekolah.
#merebut pistol yang dibawa Kenichi.
Hmm...berat.
Bentuknya pun seperti yang asli.
Seharusnya mainan ini dilarang beredar #memutar-mutarkan pistol dengan jari sehingga pistol pun mengeluarkan tembakan

DORR!!!

P.Guru:
Hah?
Pistol betulan?

Saking kagetnya, Pak Guru terduduk dan berkeringat. Sedangkan Kenichi berlutut dan berkeringat. Mendengar suara ledakkan pistol, Pak Polisi pun datang mendekati asal suara.

Polisi:
Darimana kamu dapatkan pistol itu?

Pak Guru:
#mengarahkan pistol ke Polisi
Eh...anu...pistol ini...

Polisi:
Kamu menantangku?
#saat mengambil pistol di sqrung pistol, ternyata pistolnya tidak ada.
Kok tidak ada!!!
#gugup

Kenichi:
Pak polisi. Itu pistol Bapak.
Tadi ketinggalan di rumahku.

Pak Guru:
Pistol ketinggalan itu berbahaya tahu.

Polisi:
#malu
Maaf, tak akan kuulangi lagi.

P.Guru:
Kenichi, ayo berangkat.
Nanti terlambat.

Kenichi:
Memang sudah terlambat kok.
#sadar diikuti Hatori
Ha-Hatori!
Kau tak boleh ke sekolah.

P.Guru:
Ada apa?

Kenichi:
Nggak apa-apa kok, Pak.
Saya bicara sendiri.
Hatori, sana pulang.

P.Guru:
Apa lagi?

Hatori menyamar menjadi bayangan

Kenichi:
Nggak apa-apa Pak.
Ya udah, yang penting jangan ketahuan sama Pak Guru.
#Pak Guru menoleh
A-anu Pak.
Hari ini cerah ya..
Pak Guru nanti terlambat lho.
#pergi mendahului Pak Guru

P.Guru:
Hei tunggu!!
Bayanganmu ketinggalan.

Kenichi:
Ketahuan deh..

P. Guru:
Ba-bayangan punya mata?
Hah?

Kenichi:
Pak Guru, nggak ada apa-apa kok.

P. Guru:
Percaya nggak?
Bayangan tadi punya mata lho.

Kenichi:
Pak Guru bisa saja.
Bapak bergurau ya.
Tuh Hatori, kamu bikin orang shock.

P.Guru:
Kamu masih bicara sendiri?
#masuk kelas
Selamat Pagi..
Bapak terlambat ya?

Murid:
Bapak cuma terlambat 30 menit kok, Pak.

P. Guru:
Sekarang buka halaman 33.
#melihat bayangan
Semoga dia tak bermata.
#menyentuh bayangan
Bayangan betulan.

Kenichi:
Hah?
Kalau bukan Hatori, trus Hatori dimana?
#tiba-tiba ada kail di jendela.
Hah?

P. Guru:
Ada apa Kenichi?

Kenichi:
Tidak apa-apa, Pak.

P. Guru:
Kalau tidak apa-apa, kenapa teriak?

Hatori:
Kamu dimarahi orang itu ya?
Biar aku balas.

Kenichi:
Jangan!!!
Dia guru, tahu!!!

P. Guru:
Kenichi!!!
Jangan mengolok Bapak ya!
Sekarang kamu dihukum.

Hatori membayangkan kalau Kenichi akan dihukum Pancung.
Karna itu Hatori langsung bertindak melawan Pak Guru dengan cara melempar bom asap ke kelas.

P. Guru:
Kurang asem.
Ulah siapa ini?
#melihat bayangan Hatori. Lalu Hatori menangkap Pak Guru dari depan.
Hah?!

Kenichi:
Hah?
Pak Guru dimana?

Ternyata Pak Guru ditempel menggunakan senjata ninja di tembok luar sekolahan.

P. Guru:
Tolong...tolong!!!!

Kenichi:
Hatori, Pak Guru bukab orang jahat.
Jadi tolong bebaskan dia.

Namun Hatori menolaknya.

Haha..ada ada aja ya si Hatori ini.

Ninja Hatori C5 P1: Hukuman Buat Pak Guru

Di suatu malam di Kamar Kenichi...

Hatori:
Kenichi, kamu lagi belajar ya?

Kenichi:
He-eh.
#membaca buku di meja belajar
Aku lagi belajar ilmu alam.
Kalau suasana tenang begini, belajar jadi mudah.

Hatori:
Jadi, belajar lebih enak di malam yang tenang?

Tiba-tiba terdengar suara lolongan dan gonggongan anjing yang sangat gaduh. Hingga membuat Kenichi terkejut dan kesal.

Kenichi:
#membuka jendela kamar, lalu berteriak
Hoi!!!
Diam!!!
#menutup jendela kamar dan suasana menjadi hening sesaat. Kemudian kembali gaduh.

Kenichi sangat terganggu. Melihat hal itu, Hatori pun bertindak. Hatori keluar rumah lewat jendela Kamar Kenichi. Beberapa saat kemudian, suara gaduh pun berhenti dan Kenichi dibuat penasaran akan kejadian itu.

Kenichi:
Lho kok!?
Mereka bisa diam?
#keluar rumah dan mencari keberadaan Hatori. Sesampainya di sumber kegaduhan...
Hah?

Kenichi melihat Hatori berbicara dengan 2 anjing dengan menggunakan bahasa anjing.

Kenichi:
Hah?
Hatori bicara sama anjing?

Setelah selesai bicara, Hatori pun mengambil tulang dan membelahnya dengan pedang. Lalu memberikannya pada kedua anjing itu sebelah-sebelah. Kemudian Hatori pamit pulang dan kedua anjing itu melambaikan tangan dengan gembira.

Kenichi:
Hatori, kamu bisa bahasa anjing?

Hatori
#terkejut melihat Kenichi
Kamu tadi lihat?
Mereka berkelahi karna berebut tulang.

Kenichi:
Kasihan, sebentar lagi mereka pasti lapar lagi.
Oh iya, mungkin ada makanan sisa di dapur.
Ajaklah mereka pulang.

Hatori:
Nggak apa-apa?

Kenichi:
Mendamaikan yang berkelahi kan perbuatan baik.

Hatori:
Baiklah, aku panggil mereka.

Kenichi:
Apa ini cukup?

Hatori:
Mereka sudah datang.

Kenichi:
Jangan malu-malu. Suruh masuk saja.

Hatori:
Tapi mereka bawa teman.

Kenichi:
Boleh, yang penting Ayah dan Ibu tidak terbangun.

Hatori mempersilahkan para anjing untuk masuk ke rumah. Kenichi melihat mereka masuk lalu terkejut karna mereka bukan hanya berdua tapi bersepuluh. Sedangkan makanan yang disiapkan Kenichi hanya untuk 2-3 anjing.

Kenichi:
Anu..
Makanannya cuma segini.

Para anjing kecewa melihatnya, sehingga mereka berebutan memakan makanan itu. Karna hal itu, Kenichi dan Hatori menjadi kotor terinjak-injak. Dan Ibu pun terbangun.

Ibu:
Ada apa?
Kok ribut sekali?
Haha?!
#terkejut melihat dapur beranyakan dan kotor

Kenichi:
Tadi kami mengundang beberapa tamu.

Kemudian mereka pun membereskan dan membersihkan dapur bersama. Lalu mereka beristirahat malam.

Bersambung ke part 2

Senin, 26 Januari 2015

Ninja Hatori C4 P3: Tamu Tahun Baru

Pak Direktur:
Permisi

Kenichi dan Ayah sudah kehilangan kesabaran. Namun berusaha basa-basi.

Kenichi:
Astaga, tamu lagi!!!!

Ayah:
Siapa?!!!

Pak Direktur:
Saya.

Ayah:
Hah?!
Pak Direktur?!

Pak Direktur:
Karna sudah sampai, boleh saya mampir?

Ayah:
Oh, silahkan.
Suatu kehomatan bagi kami.

Pak Direktur:
Saya ajak Hanao.

Hanao:
Bosan, aku.
#masuk rumah tanpa melepas sepatu.

Ayah:
Aduh nak, tolong sepatunya dibuka.

Hanao menggelengkan kepalanya dengan songong.

Ayah:
#berusaha sabar
Ya sudah deh, nggak apa-apa.

Pak Direktur:
#masuk rumah paling awal, menengok ke belakang
Ada apa?

Ayah:
Nggak apa-apa, anak Bapak baik.
#ngelus rambut Hanao.

Pak Direktur:
#sambil berjalan, tanpa menengok
Salah, dia egois.
Sering bikin pusing.

Kenichi:
Heiii!!!!
Buka sepatumu dong!!!

Ayah:
Ssst, biarin aja Kenichi.
Sekarang, kamu ajak dia main ya.
#mengelus kepala Hanao.

Kenichi:
#terpaksa
Ke kamarku yuk.

Hanao:
Bosan ah.

Di kamar Kenichi...

Kenichi:
Buku ini lucu banget lho..

Hanao:
Ngak suka, aku robek nih.
Hatchi, untuk ngelap ingus.

Kenich:
#emosi
Hah?
Apa-apaan sih?

Ayah Hanao mengecek keadaan Hanao.

Pak Direktur:
Bagaimana?
Senang?

Kenichi:
Ya.
Asik kok.
#senyum dan tertawa palsu.
Haha, kami senang.

Pak Direktur:
Anak-anak memang cepat akrab.

Kenichi:
Mau main pesawat lego?

Hanao:
Aku sudah melepasnya.

Kenichi:
#sebel
Hah?!!!
Aku bikinnya 10 hari, tahu.
#Kenichi sedih dan marah

Hanao:
#melihat Kenichi tersiksa
Haha...lucu

Karna sebelnya, Hatori akan menyerang Hanao. NamunKenichi menahan pundak Hatori.

Kenichi:
Hatori tunggu.
Dia anak Direktur.
Lagian dia masih kecil.

Hatori:
Biar pun masih kecil.
Tapi kalau jahat kan tetap haris dihukum.

Hanao:
#mencolek punggung Kenichi dari belakang
Hei!!

Kenichi:
#senyum sambil menoleh
Ada apa?

Hanao:
Wajahmu aku warnai ya.
#mewarnai wajah Kenichi dengan kuas lukis.

Kenichi:
#hampir nangis sambil menahan marah
Huh, anak nyebelin.

Hanao:
Haha...
Lucu.
Hatori juga mau diwarnai?
#mengejar Hatori, namun tidak berhasil.

Hatori melompati Hanao sampai membuat Hanao terkejut.

Hanao:
Lho?
Kok bisa melompatiku?
Berani melawan ya?
Bagus.

Ternyata Hatori juga membawa kuas dan akan membalas coretan Hanao ke Kenichi tadi.

Kenichi:
Hatori, jangan.

Hatori:
Hiyaat!!!

Hatori pun berhasil mencoret wajah Hanao.

Hanao:
Wuah, aku tercoret.

Kenichi:
Wah, gawat nih.

Pak Direktur:
#masuk kamar
Ada apa?
Kenapa wajah Hanao kotor?

Hanao:
Kami saling mencoret, asik lho Yah.

Pak Direktur:
Bagus deh, yang penting kalian senang.
#meninggalkan kamar

Kenichi:
Kenapa kamu ceritain kejadian sebenarnya?

Hanao:
Soalnya dia berani melawanku.

Kenichi:
Hatori?
Kenapa?

Hanao:
Semua orang selalu mengalah, biar aku senang.
Tapi Hatori berani ngelawan aku.

Kenichi:
Jadi kamu seneng gara-gara dia ngelawan kamu?

Hanao:
Iya, betul.

Kenichi:
Ok kalau gitu.
Terima seranganku.

Hanao:
Auuw!!!
Ampun..

Ninja Hatori C4 P2: Tamu Tahun Baru

Baru saja mereka akan masuk ke rumah untuk menikmati makanan.
Tiba-tiba ada yang datang...

Pak Urameshi:
Permisi!

Kenichi:
#kaget dan emosi
Kalau bukan hari istimewa, pasti kesabaranku udah hilang.

Ayah:
Ah...
Pak Urameshi, Kepala Bagian.
Ada apa?

Pak Urameshi:
Tentu kau masih punya kesabaran kan?

Ayah:
Kalau tahun baru begini jangan sungkan-sungkan. Silahkan masuk.

Pak Urameshi:
Permisi...

Ibu:
Selamat tahun baru, Pak.

Pak Urameshi:
Keluarga yang ku datangi hari ini ada yang bahagia, ada juga yang tidak.
Hei nak, ini oleh-oleh buatmu.

Kenichi:
Terimakasih.
#menerima bingkisan dan membukanya
Waaaah, kue apem.
#sangat bahagia

Pak Urameshi:
Itu kue apem untuk persembahan di Kuil.

Kenichi senang dan akan memakannya. Namun saat tahu itu bukan untuk dimakan, Kenichi pun sedih dan menangis.

Pak Urameshi:
Maaf, aku ingin mencicipi makanan disini.

Ibu, Hatori dan Kenichi kembali ke Dapur.

Ibu:
Pak Urameshi juga terkenal sebagai orang yang tak tahu malu.

Kenichi:
Hatori, tolong tangani hal ini.

Di ruang makan...

Pak Urameshi:
Hmmm...bagusnya
#melihat ke langit-langit rumah

Ayah:
Apanya, Pak?

Pak Urameshi:
Lampu gantungmu bagus, seperti yang kuimpikan.

Ayah:
#terkejut dan tak senang, namun basa-basi.
Nggak usah sungkan pak, nanti Bapak bawa saja.

Pak Urameshi:
Wah..
Makasih.
#minum sake sampai sedikit mabuk dan cegukkan
Hik.
#melihat pantulan gambar dari sake yang akan diminumnya. Terlihat ada sosok hantu.
#Dia pun melihat langit rumah dan tampak ada hantu yang tak lain ialah Hatori. Namun ia tak menyadarinya.

Pak Urameshi:
Hantu!!!!!!
#menunjuk ke atap sambil menunduk ketakutan.

Ayah:
Nggak ada apa-apa kok.

Pak Urameshi melihat ke langit rumah lagi, namun tak ada apa-apa.

Pak Urameshi:
Ada bayangan muncul dari lampu gantung itu.

Hatori menakutinya lagi.
Hatori memegang kedua pundak Pak Urameshi dari belakang.
Pak Urameshi menoleh lalu melihat Hantu(Hatori).

Pak Urameshi:
#takut dan teriak
Hah?!!!
#lari ketautan sambil menunjuk belakang
Lihat, dia muncul lagi.
Kalian lihat sendiri kan?

Ayah:
Apa?
Kami tidak lihat apa-apa, Pak.

Kenichi dan Ibu:
Iya.

Pak Urameshi:
Mungkin cuma perasaanku.
Fuih...
#tanpa disadari, Hatori sudah ada di depannya. Pak Urameshi pun sangat ketakutan sampai-sampai teriak sangat keras dan berlari pergi dari rumah Kenichi.

Pak Urameshi:
Tolooooong!!!!!

Akhirnya masalah teratasi dan mereka pun senang.
Namun...
Mereka dikejutkan kembali dengan tamu lainnya.

Bersambung ke part 3

Ninja Hatori C4 P1: Tamu Tahun Baru

Siang hari saat perayaan tahun baru di rumah Kenichi, tepatnya di ruang makan.
Keluarga Kenichi sudah menyiapkan makan besar. Namun sebelum mereka menikmati hidangan...

Ayah & Ibu:
Selamat Tahun Baru

Kenichi:
Selamat Tahun Baru
#Hatori berbisik pada Kenichi
Hatori juga mengucapkan Selamat Tahun Baru

Ayah:
Susah juga ya kalau hanya mau bicara pada Kenichi.
Hatori, bagaimana kalau kita bersulang minuman?
Hanya setengah gelas kok.

Hatori menyetujuinya, dan dia meminumnya dalam sekali tegukan. Hingga membuat Ayah heran.

Ayah:
Itu bukan minum namanya.

Muka Hatori terlihat merah karna efek minuman tadi. Dan dia mulai cegukkan.
Tiba-tiba tanpa diharapkan, teman Ayah datang dan nyelonong masuk ke ruang makan.

Atsukawa:
Selamat siang!
Wah, kebetulan.

Ayah:
Ah, Atsukawa.
#terkejut dan tidak senang

Atsukawa:
#menarik paksa alas duduk Kenichi
Selamat Tahun baru ya

Kenichi:
#terjatuh
Wuah!!

Ataukawa:
#memakan hidangan tanpa minta izin
Asik, ada resoles kesukaanku.
Nyam..nyam..enak sekali.

Ayah:
Yah, habis.
Padahal aku belum mencicipinya.

Kenichi:
Sudahlah, Yah.

Atsukawa:
Jadi kalian nggak suka makanan ini?
Kamu memang anak baik
#memukul keras punggung Kenichi berkali-kali
Bu, maaf.
Semua makanan ini boleh dihabiskan?

Ibu terkejut dan tidak rela, sehingga Ibu tidak menjawab pertanyaan dan memilih untuk ke dapur bersama Kenichi dan Hatori.

Kenichi:
#sebal dan marah
Siapa sih orang itu, Bu?

Ibu:
Teman kantor Ayah, dia memang terkenal nggak tau malu.

Atsukawa:
#teriak dari ruang makan
Bu!!!
Sake-nya belum!!!
He..he..he..

Ibu:
Payah, lebih baik dia cepat pulang.

Hatori berbisik pada Kenichi.

Kenichi:
Bu, biar Hatori aja yang menghidangkan sake-nya.

Ibu:
Boleh.

Hatori membawa botol sake 1 di kepala, 1 di tangan kiri dan 1 di tangan kanan. Seperti sirkus. Sehingga membuat Atsukawa yang awalnya tertawa keras, menjadi terkejut.

Atsukawa:
Hah?!!!

Ayah:
Anakku memang suka memakai kostum ninja.

Atsukawa:
Bikin kaget aja!
#memukul punggung Hatori sekeras mungkin, namun Hatori menghindar. Sehingga Atsukawa memukul pipi-nya sendiri.
Ha..ha...
Ayah Kenichi minum juga dong.

Ayah:
Tidak usah, makasih.

Atsukawa:
Nggak usah malu
#menyodorkan botol.

Hatori merebut botol yang disodorkan ke Ayah.

Atsukawa:
#terkejut
Ah, kamu mau minum?!!
Ha..ha..anak lucu.

Ayah:
Hatori, cukup.

Atsukawa:
Kenapa semua sake-nya di campur?

Hatori meminum semua sake yang sudah dicampur. Saking syoknya, Atsukawa pun lari meninggalkan rumah Kenichi dengan sangat takut.

Atsukawa:
Hiiii!!!!!!

Kenichi:
Hatori, kamu nggak apa-apa?

Hatori hanya diam, lalu memanjat pohon. Kemudian berdiri terbalik seperti keleawar dan mengeluarkan semua sake yang sudah duminumnya melalui kedua telinganya.

Kenichi:
#terkejut
Hah!!!!

Ayah:
Untung kita ditolong Hatori
#mengelus kepala Hatori
Jadi bisa makan dengan tenang.

Bersambung ke part 2

Minggu, 25 Januari 2015

Doraemon Stand by me

Kemarin Sore, aku nonton Doraemon Stand by me. Soalnya penasaran sama tokoh-tokohnya versi 3D. Dan ternyata keren.
Jadi kebayang rambut mereka kalau mereka beneran ada. Ceritanya juga seru.
Nah, dari pada banyak ngomong.
Mendingan aku kasih tau ceritanya.
Ini dia....

Jadi inti ceritanya itu dari awal keu Doraemon sampai perpisahan sama Doraemon.
Selama sama Doraemon, Nobita belajar keras untuk bisa merubah nasibnya. Sampai akhirnya masa depan Nobita berubah dan di masa depan kelak Nobita menikahi Shizuka bukan Jaiko.
Tapi pas Doraemon pergi, Nobita jadi gak bersemangat.
Sampai alhirnya Nobita minum cairan kebohongan di hari April Mop. Jadi apapun yang dikatakan Nobita akan terjadi KEBALIKKANNYA.
Sampai sore hari Ibu bertanya apa Nobita menemukan Doraemon. Dan dia menjawab tidak, sama sekali tidak menemukannya.
Lalu laci kamar Nobita tergoncang dan keluarlah Doraemon.
Tamat

Ninja Hatori C3 P2: Pukulan Baseball ala Hatori

Ketua tim dan si sipit (gak tau namanya) datang mengajak Kenichi pergi bertanding bersama.

Ketua tim:
Kenichi!!

Kenichi:
Nggak mau!
Aku nggak mau main baseball!
Bu, tolong bilang kalau aku masuk angin.

Ibu menyampaikan pesan Kenichi

Ketua tim:
Wah, gawat.
Pemainnya kurang satu!

Hatori memikirkan sesuatu. Lalu dia melihat seragam baseball Kenichi dan memaikainya. Dia juga memakai kacamata Kenichi dan masker supaya tidak dikenali.
Kemudian Htori menyusul Ketua tim.

Hatori:
Uhuk.. Uhuk

Ketua tim:
Ah, Kenichi.
Kamu nggak apa-apa?
Meski masuk angin, kamu tetap ikut.
Semangatmu hebat!

Sipit:
Tapi Kenichi jadi agak aneh.

Ketua tim:
Maaf, kami terlambat.

Ketua Kyojin:
Yuk, kita mulai aja

Pitcher Kyojin:
Aku pitchernya lho
Siap, terima lemparanku.

Sipit:
Hah?
Keras sekali, aku tak bisa memukulnya

Ketua tim:
Hah?
Lemparannya terlalu cepat, bolanya tak terpukul

Poni:
Delapan pemain gagal memukul bola. Sekarang giliran Kenichi

Sipit:
Kenichi pasti gagal juga

Hatori:
Uhuk..uhuk..
#memegang tongkat dengan gaya terbalik

Pitcher:
Wah, gayanya aneh.

Ketua tim:
Mungkin dia nggak percaya diri. Jadi dia bertingkah aneh.

Pitcher:
Terima lemparanku!
Nih!

Hatori:
Ciat!!
#bola terpukul dan melambung jauh

Tiba-tiba Kenichi datang untuk melihat pertandingan.

Kenichi:
Penasaran juga.
Aku kepengen lihat pertandingan ah..
Wah, mereka jadi bertanding!
#Kenichi mendekati lapangan. Melihat Kenichi, Hatori melempar seragam baseball ke wajah Kenichi.
Lalu Hatori bersembunyi.

Kenichi:
Auw!
Ini kan seragam baseballku.
Siapa yang melakukan ini?
#Kenichi pun memakai seragam dan maskernya

Sipit:
Hoi, Kenichi!
Ngapain disini?
Sekarang giliranmu!

Kenichi:
Uhuk..uhuk..

Ketua tim:
Babak terakhir ini skor 4:4.
Pemain kita sudah 2 kali gagal, kamu harapan kami.

Kenichi:
Hah?!

Ketua tim:
Kalau bisa dapat 1 angka, kita menang.
Pukul yang canggih ya!

Kenichi:
Wah, kedatanganku kurang tepat.
Kalau berhasil, aku jadi cowok sejati.
Kalau gagal, aku pasti dibenci.
Terpaksa. Biar pun aneh, aku tetap meniru gaya Hatori.

Pitcher:
Hah?
Dia lagi?
Aku bakal sial deh!
Aku terlalu lemah melawan dia.

Kenichi:
Itu kan Ikawa.
Aku pasti gagal.

Pitcher:
Pasti bisa dia pukul.
Hik, lempar.

Kenichi:
Nggak usah dipukul dulu, ah!

Pitcher:
Wah, lemparanku jelek.
Dia nggak mau memukul.
Yang ini pasti dia pukul.
Nih.

Ketua tim:
Ha, lemparannya melenceng!
Asik, kita menang!!!
Pemain terbaik hari ini ialah Kenichi

Kenichi:
Hah?

Sipit:
Permainan Kenichi hari ini hebat.
Lemparan terakhir Ikawa melenceng karena dia ketakutan.

Kenichi:
Lho, kenapa dia takut sama aku?

Poni:
Wah, Kenichi.
Kamu merendah terus.

Hatori melihat mereka dari atas gedung sambil tersenyum lebar

Kamis, 22 Januari 2015

Ninja Hatori C3 P1: Pukulan Baseball ala Hatori

Di lapangan Baseball
Muka Kenichi kena bola karna dia tidak bisa menangkap bola

Kenichi:
Auw!!!

Ternyata Kenichi juga tidak bisa memukul bola

Sipit:
Kok kamu selalu gagal sih?

Kenichi:
Jangan gitu dong..

Sipit:
Kamu harus semangat dong!

Kenichi:
Tapi percuma juga, tetap gitu-gitu aja.
Telapak tanganku selalu basah, lihat nih.

Ketua Tim:
Hai, besok kita tanding sama tim Kyojin dari blok 1.
Selama ini timn kita sering menang.
Kali ini pun harus menang.

Kenichi:
Bukannya mereka baru dapat pitcher bagus?

Ketua tim:
Oh, Ikawa pindahan dari blok 2 itu ya?

Sipit:
Berat buat kita dong

Ketua tim:
Meski begitu, kita harus tetap semangat!
Kayak Kenichi, sebelum masuk tim dia gak bisa memukul dan menangkap bola.
Dua berlatih keras, mati-matian..
Hasilnya?
Tetap gak bisa!
Dengan semangat baja, kita pasti bisa mengalahkan mereka!!

Lalu mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya di rumah...

Kenichi:
Huh!
Memangnya enak apa dibilang gak bisa!?
Aku pengen mahir baseball biar mereka kaget.

Kenichi membayangkan jika ada vitamin mahir baseball. Jadu setelah meminum vitamin itu, maka orang yang meminumnya akan mahir bermain baseball.
Tanpa disadari, Hatori mendengar keinginan Kenichi itu. Karna terlarut dalam imajinasi, Kenichi tanpa sadar memukul lampu menggunakan tongkat baseball. Mendengar pecahan lampu, Kenichi pun tersadar dari khayalannya. Hatori juga terkejut melihatnya. Sedangkan Ibu datang dan memarahi Kenichi.

Ibu:
Kenichi!!
Jangan main baseball di rumah!
Kamu kan ga bisa main baseball.

Kenichi:
#marah
Hah!!
Ibu juga berpendapat begitu?!
Kenapa aku ga mahir main baseball sih?!
#saking marahnya, Kenichi pergi meninggalkan rumah dengan membawa pemukul

Ibu:
Wah, dia keluar dengan bawa pemukul. Jangan-jangan dia akan memukul orang dan akan membuat kerusuhan.
Hatori, tolong kejar Kenichi.

Ternyata Kenichi ada di lapangan baseball sambil memukul angin dengan tongkatnya.

Kenichi:
Huh!!
#saking kerasnya memukul angin, dia pun terputar dan merasa pusing
Wuah!!!
#terjatuh
Hei, dilarang ngintip orang latihan tahu!!!

Hatori:
Itu tadi latihan tanpa bola ya?

Kenichi:
Kamu bisa main baseball?

Hatori:
Rasanya aku pernah liat di TV.
Cara memegang pemukulnya mirip dengan cara memegang pedang.
Pemain Rugby Yamamoto, Oo dan Hakefu itu mirip ninja lho.

Kenichi:
Hatori, kita main baseball yuk!
Aku yang lempar, kamu yang pukul ya.
#Hatori siap
Kok, gayanya aneh?
Awas!

Hatori:
Ciat!

Kenichi:
Hah?
Pukulanmu hebat sekali.
Sekarang latihan tangkap bola, nih sarung tangannya.

Hatori:
Ga usah pake sarung tangan ah.

Kenichi:
Awas, lemparan keras.

Hatori:
Tertangkap, one bound.
Fly. Tertangkap.

Kenichi:
Bagus, bagus. Ternyata kamu mahir baseball.

Hatori:
Permainannya menarik sih.

Kenichi:
Hatori, maukah kau jadi pelatihku?
Mau ya?
Tolonglah
#berlutut
Besok aku harus udah mahir ya?
Kamu bersedia kan?

Hatori pun mengiyakan permintaan Kenichi. Lalu Hatori mengajak Kenichi pulang. Sesampainya di rumah...

Kenichi:
Kita kan sudah sampai di rumah.
Trus aku harus ngapain?

Hatori:
Kenichi, perhatikan ini.
#meyodorkan telapak tangan

Kenichi:
Biji kacang?
Buat apa?

Hatori:
Kau harus memperhatikan ini terus-menerus.
Setelah agak lama, benda ini akan terlihat lebih besar.
Saat itu juga..benda sekecil apa pun dapat terbelah dua memakai pedang.
Kalau bolanya terlihat besar, pasti midah dipukul.

Kenichi:
Betul juga.
Baik, sekarang aku akan latihan semalaman menatap biji kacang.
#jam 10 malam
Kok sampai sekarang gak berubah?
Aku ngantuk!
Uh, tidur dulu ah.
#Pagi hari, Kenichi terbangun lalu melihat biji kacang
Hah?
Nggak mungkin itu biji kacang.
Masa bisa sebesar itu?

Hatori:
Sekarang tatap bola ini

Kenichi:
Em..Kok bisa semakin besar?
Saat bola terlihat besar...
Pasti akan mudah ditangkap atau dipukul.
Ya, akhirnya rahasia terpecahkan.
Hari ini aku akan memperlihatkan kemampuanku.

Ibu tiba-tiba masuk ke kamar Kenichi dan melihat biji kacang

Ibu:
Hah?
Kenapa biji kacang ini terlihat besar?

Kenichi:
Ibu juga melihatnya lebih besar?

Ibu:
Memang ukurannya besar kan?
#mengambil biji kacang

Kenichi:
#mengambil biji yang dibawa Ibu
Ah, ini sih buatan Hatori.
Hatori, kamu bohong!
Kamu cuma mau membangkitkan rasa percaya diriku!

Bersambung ke part 2

Rabu, 21 Januari 2015

Ninja Hatori Chapter 2 Part 2: Kerja Paruh Waktu

Ternyata Hatori sudah berada di depan Stasiun TV Mehon dengan membawa papan bertuliskan "Cari Kerja". Di dekat Hatori ada Sutradara dan Asistennya yang kebingungan menunggu seseorang.

Sutradara:
Gawat, pemeran ninja kecil belum datang.
Padahal 20 menit lagi acara ditayangkan.

Asisten:
Itu dia ninjanya.
#menunjuk Hatori

Sutradara:
Bukan, bukan dia.

Asisten:
Tapi dia pakai baju ninja.

Sutradara:
Ha..ha..ha..
Mungkin dia calon aktor. Karna ingin di rekrut, jadi dia berdiri di depan Stasiun TV.
Kalau diperhatikan, dia punya karisma lho.

Asisten:
Kamu dari teater mana?
Sudah pernah main film?
Jangan diam saja dong.

Sutradara:
Buat cadangan saja kalau ninja kecil gak datang.

Asisten:
Betul juga.

Sutradara:
Hai!!
Aku Sutradara serial TV "Kisah Ahli Pedang AMIGASA". Settingnya di kota Iga. Kaget ya?
Perhatikan hitungan 3, 2, 1, 0 lalu syuting dimulai ya.
Semua siap!?

Asisten:
Selamat, kamu terpilih jadi pemeran ninja cilik!

Hatori:
Orang ini siapa?
#melihat orang yang berpenampilan yakuza membawa pedang

Sutradara:
Perhatikan, dia musuh dari ayahnya ninja cilik. Adegannya ninja cilik melawan dia. Kamu harus menganggapnya musuh beneranmu.
Musuh ayahmu!!!
Levih marah lagi!!!
Uh...bagus, aktingmu sudah pas :/

Kru:
Pak, 5 menit lagi kita mengudara (ON AIR)

Sutradara:
Nggak ada waktu latihan lagi?
Sudahlah, pokoknya akting kaya tadi ya.

Asisten:
Apa dia sanggup?

Sutradara:
5, 4, 3, 2, 1!!!
Musik!!!
Mulai!!!

Di rumah, Kenichi sedang menonton TV

Kenichi:
Ayah dan Ibu pergi lama sekali.
Hatori juga.
Hatori kemana ya?
Apa dia tersinggung dengan omonganku?
#sambil menyalakan TV melihat serial ninja
Hah!?
Ha-Hatori?

Pemeran musuh:
Hoi, ninja cilik!
Kau masih dendam ya?

Sutradara:
Bagus, bagus
Lempar senjata rahasia

Asisten:
Sutradara, senjatanya belum kita berikan

Surtadara:
Apa kau bilang?

Asisten:
Maaf, aku lupa

Hatori:
Hmmm
#melempar senjata

Pemeran musuh:
Auw!

Sutradara:
Canggih...canggih

Asisten:
Senjata dari mana itu?

Hatori benar-benar menyerang pemeran musuh itu sampai baju si pemeran musuh robek dan pemeran musuh terdiam takut.

Sutradara:
Jangan bengong!
Hei, kalau bengong jadi gak seru!
Apa boleh buat, arahkan kamera ke ninja cilik.

Melihat kamera tepat di depan mukanya, Hatori pun lari

Sutradara:
Hei, jangan lari
#kamera close up muka Hatori
Tolong jangan bergerak..

Kenichi:
Hah...Close up nya besar amat?

Sepulangnya Ibu, Ayah dan Hatori di rumah.

Kenichi:
Hatori, tadi aku lihat kamu di TV. Hebat lho!

Hatori memberikan hadiah ke Kenichi

Kenichi:
Hah?
Buatku?
Hah!!!
Miniatur Kereta yang aku inginkan!!!
Hik hik #menangis
Ternyata selama ini Hatori menabung dan main serial TV untuk membelikan mainan untukku.
Aku jadi terharu.

Ninja Hatori Chapter 2 Part 1: Kerja Paruh Waktu

Suatu hari di Kamar Kinichi...

Kenichi:
Ingin beli miniatur Kereta Api ini ih
#sambil menunjuk gambar kereta api
Tapi uangku gak cukup!
Eh, uang sakumu sudah kamu pakai?

Hatori:
Uang saku?
Eng...selembar kertas dari Ayah kamu itu?
Yang ini?
#sambil memberikan amplop ke Kenichi

Kenichi:
#menerima amplop dan mengambil uang Hatori
Betul!
Wah, sama sekali belum kamu belanjakan
Aku pinjam dulu ya

Hatori:
Ya

Kenichi:
Makasih Hatori

Tiba-tiba Ibu masuk kamar Kenichi lalu mengambil uang Hatori yang sedang dipegang Kenichi.

Ibu:
Kenichi, kamu gak boleh menipu Hatori!

Kenichi:
#sambil berlutut
Nanti aku ganti lok Bu

Ibu:
Tidak!
Ini akan Ibu simpan atas nama Hatori

Kenichi:
Ibu tega, deh.
Gimana nih, harus ada jalan keluar

Ayah:
Kenichi!!!
Pijat punggung Ayah!!!

Kenichi:
Ah Ayah, aku kan lagi bingung cari tambahan uang saku.
Oh iya, mending aku bikin tarif aja

Ayah:
Kenichi!!!!
Akhir-akhir ini kamu cuek sama orang tua...
Aduh, memijatnya jangan terlalu keras.
Hah? Hatori.
Makasih ya

Kenichi:
Hatori, stop. Jangan rebut bisnisku!
Maaf Yah, aku mau gantiin Hatori.
Ini Daftar Harganya
Masing-masing selama 10 menit
Spesial Punggung dan Kaki 300 Yen
Biasa Punggung dan Lengan 200 Yen
Murah Punggung saja 100 Yen
Mau yang mana Yah?

Ayah:
Kok gitu? Mahal sekali.

Kenichi:
Kan harga barang lagi naik Yah. Hehe..
Yang spesial aja ya?

Ayah:
Yang murah aja

Kenichi:
Sering-sering begini dong Yah.

Ibu:
Kenichi, tolong belikan sesuatu

Kenichi:
Ga bisa Bu, aku lagi kerja.

Ayah:
Kenapa kepala Ayah yang dipukul, harusnya kan punggung!!

Kenichi:
Kalau murah memang sering salah Yah.
#kriiing bunyi stopwatch
Waktu habis, 100 Yen Yah.

Ayah:
Udah selesai?
Cepet amat

Kenichi:
Ayah mau lagi?
Sekarang yang biasa ya.

Ayah:
Terpaksa deh

Kenichi:
#kriiing
Waktu habis, 200 Yen.
Sekarang yang spesial ya.
#kriiing
Selesai Yah. Sekarang yang mana lagi?

Ayah:
Cukup cukup

Kenichi:
Lagi dong Yah?

Ayah:
Udah ah

Kenichi:
Pijat lagi dong Yah

Ayah:
Huh, pemaksaan!!

Kenichi:
Ya udah deh.
Oh iya, bantuin Ibu ah..
Bu, katanya Ibu mau beli sesuatu?

Ibu:
Sudah kok, tadi Hatori yang pergi

Kenichi:
Wah, Hatori menyerobot kerjaanku

Ibu:
Tuh Hatori datang
Makasih ya, ini upahnya.

Kenichi:
Asik, uangnya untuk aku ya

Ibu:
Mau ditabung aja?

Kenichi:
Huh, kirain untuk aku.
Ternyata Hatori juga lagi ingin beli sesuatu

Ayah:
Tolong belikan Ayah rokok!!!

Kenichi:
Baik, tunggu.
Hah? Sudah dibelikan Hatori?

Ayah:
Hatori, ini upahnya.

Ibu:
Wah, uang Hatori cepat terkumpul

Kenichi:
Gawat, aku punya pesaing berat.

Ibu:
Siapa yang mau bantu Ibu menggulung benang?

Kenichi:
Wah, aku keduluan Hatori lagi.
Ibu kok selalu menyuruh Hatori?

Ibu:
Habis, dia kerjanya cepet dan upahnya murah.

Kenichi:
Kenapa kamu ganggu bisnisku?

Hatori:
Kamu kalah bersaing karna kurang sigap.

Kenichi:
Kalau begitu, mulai sekarang aku akan lebih giat!

Ibu:
Kami berangkat, jaga rumah ya!!

Kenichi:
#mendorong Hatori lalu mendahuluinya
Biar aku aja Bu, upahnya udah turun.
#memperlihatkan daftar harga pada Ibu

Ibu:
Ibu minta kalian berdua yang jaga rumah

Kenichi:
Biar aku yang jaga rumah, kamu main aja sana.

Hatori keluar rumah untuk mencari kerja.
Ketika melihat tukang cat sedanv mengecat papan iklan, diaembantunya

Tukang cat:
Aduuuh, bahuku pegal semua
#Hatori memijat bahu tukang cat
Heeei...wuah!
#tukang cat kaget dan terjatuh dari genting

Hatori melarikan diri karna takut dimarahi. Lalu dia pun melihat tulisan Butuh Pelayan di kedai Ramen. Dia pun mencoba pekerjaan teraebut.

Bos Kedai:
Kamu diterima.
Hmmm, dia bisa gak ya?
Tampangnya kurang meyakinkan.
Antar ini ke rumah Pak Tamura di Yokomachi.

Tapi Hatori tidak berangkat, dia ingin mengantar ke banyak tempat selaligus. Bos pun membolehkan.
Di tengah jalan, Hatori hampir tertabrak motor. Namun untungnya dia bisa menghindar tanpa ada ramen yang jatuh.
Sayangnya pengendara motor jatuh karna menabrak tiang listrik.
Baru sebentar, Hatori sudah menyelesaikan tugasnya.

Bos Ramen:
Hah, cepat sekali.
Jangan-jangan kamu membuang ramenku. Aku jadi rugi, mulai sekarang kamu dipecat!
Aku ga percaya lagi sama pekerja anak-anak.
Lebih baik aku minta maaf pada pelanggan dulu lewat telepon.
#menelpon
Pak maafkan saya....
Hah?! Pesananya sudah diterima?
#menutup telpon lalu mencari Hatori
Kemana perginya anak itu?
Waduh!!!

Selasa, 20 Januari 2015

Ninja Hatori Chapter 1 Part 2: Asal Mula Cerita


Ibu sangat kaget melihat Hatori yang menempel.di atap kamar Kenichi.

Ibu:
Anak siapa dia?

Kenichi:
Eng...

Ibu:
Kalau gak pulang, bisa-bisa orang tuanya cemas!

Hatori yang tidak mau bicara dengan Ibu, melemparkan mainan telepon kaleng ke Kinichi lalu berbisik

Kinichi:
Ada apa!
#sambil meletakkan kaleng ke telinganya

Hatori:
Pssst...psst...psst...!

Kinichi:
Bu, rumah Hatori di Iga

Ibu:
Iga? Tempat apa itu?

Kinichi:
Ibu ga tau ya?
Itu lho, kotanya para ninja!

Ibu terkejut mendengarnya

Kinichi:
Kau benar dari Iga?
Ninja asli, dong.
Hehehe...
Boleh dia menginap di sini, Bu?

Ibu:
Ya, apa boleh buat!
Sebentar, Ibu ambilkan kasur!

Hatori:
Psst...psst...!
#berbisik lewat telpon kaleng

Kenichi:
He-eh!
Katanya gak usah, Bu!
#Ibu pun meninggalkan kamar Kenichi
Lalu Kenichi menyiapkan kasur tipis di sampingnya untuk Hatori

Kenichi:
Hatori, turunlah!

Hatori:
Aku di sini aja deh!
Zzz..zzz..zzz

Kenichi:
Tidurnya terlihat nyaman
#melihat ke atas sambil tiduran

Mereka pun tidur nyenyak sampai alarm Kenichi pun berbunyi, tanda hari sudah pagi
Kenichi melihat ke atas dan terkejut karna Hatori tak ada.

Kenichi:
Hah? Dia menghilang!
#lalu melihat ke kasur di sebelahnya, terlihat seperti orang yang sedang berselimut dan yang terlihat hanya sepatunya saja.

Kenichi:
He...he...dia pasti gak nyenyak tidur di atas sana. Teruslah tidur!
Udah lama aku gak bangun pagi. Enak juga. Waduuuuuh!!!!
#terpleset dan bertubrukan dengan Ayah yang juga terpleset dari arah yang berbeda

Kenichi:
AYAH!!!!

Ayah:
AWAAAAS!!!!

BRUK!!!!!

Ayah:
Bu, kenapa lantainya licin begini?

Ibu:
Bukan Ibu kok!

Ayah:
Kalau bukan Ibu, lalu siapa?

Ibu:
Memang aneh sih. Jadi tadi waktu Ibu bangun, rumah kita sudah bersih dan mengkilap. Nasi dan lauk pun sudah tersedia. Cucian juga sudah beres.

Ayah:
Lalu siapa yang mengerjakan?

Kenichi:
AH!!!
Jangan-jangan...
#kembali ke kamar untuk mengecek kasur yang bersepatu. Dan ternyata...

Kenichi:
HAH!!!
Dia tidak ada.
Bu, yang mengerjakan semuanya itu Hatori!

Ibu:
Hatori...?

Ayah:
Hatori siapa!?

Kenichi:
Kanzo Hatori, ninja dari Iga!

Ayah:
Apa?
Kenapa dia di sini?

Ibu:
Tapi dimana dia sekarang?

Kenichi:
Hoi...Hatori....Kanzo...

Ayah:
Mau Shinzo kek, Kanzo kek. Ayah gak kenal. Lain kali jangan ada yang menginap tanpa seizin Ayah!!

Ibu:
Tapi kan kemarin Ayah pusing dan sudah tidur. Jadi Ibu tidak bisa izin sama Ayah.

Ayah:
Benar juga ya.
#tiba-tiba ada tetesan air dari atap. Di susul dengan guyuran air
Ayah:
Atapnya bocor, lagi hujan ya?

Kenichi:
Enggak kok, cuacanya cerah.
Hah!!!!
#menunjuk ke genteng

Ayah, Ibu & Kenichi:
Haaaah? Membersihkan genteng kok gitu!?
#melihat Hatoru yang mengguyur dan mengepel genteng

Ayah:
AWAS!!!
#melihat Hatori yang seperti akan jatuh, Ayah mendekat bermaksud menolong Hatori dengan cara naik ke genteng. Tapi karna licin, Ayah pun tergelincir. Dan Hatori menolongnya dengan menangkap Ayah dari bawah.

Saat makan pagi beraama...
Kenichi:
Terima kasih Hatori, kamu udah nyelamatin Ayahku.

Hatori:
Eng...
#sambil makan dengan lahap

Ibu:
Hatori, kamu cuma mau bicara sama Kenichi. Apa itu aturan ninja?
#tidak dijawab
Kayanya itu memang aturan ninja

Ayah:
Tapi sebaiknya kita lapor Polisi

Kenichi:
Jangan Yah, dia kan baru dateng. Mendingan ntar siang aja.

Ibu:
Tapi orang tuanya bisa-bisa cemas

Kenichi:
Ini kan hari Minggu, Bu.

Saat Makan Siang...
Ayah:
Ayah mau lapor ke polisi.

Kenichi:
Nanti sore aja Yah. Biar aku main bareng dulu sampai sore.

Saat Makan Sore...
Ayah:
Ayah mau lapor ke polisi.

Kenichi:
Biar dia nginep disini lagi Yah. Semalem aja.
#Ayah mengizinkan
Mau tidur di atas lagi?

Hatori:
Kalau gak disitu; aku gak bisa tidur

Kenichi:
Padahal gak nyaman, tapi kalo fi bawah dia ga bisa tidur.
Gini aja, alas tidur kamu digantungin di atas.
#sesudah digantung, Hatori tidur dengan nyenyak
Kalau begini kan aku jadi tenang. Selmat tidur.

Karna nyenyaknya, Hatori mimpi sedang berenga. Tanpa sadar, dia mengompol. Dan muka Kenichi kena tetesan ompol Hatori.

Kenichi:
Hatori membrsihkan atap lagi ya.
Haah!!!
#Kenichi kaget melihat Ibu yang sedang menjemur kasur dan celana Hatori.
Berarti tadi ompolnya Hatori!!

Ibu:
Ha..ha..ha...
Lucu ya, bentuk ompolnya seperti senjata ninja

Editor
Maresa Karensia

Ninja Hatori Chapter 1: Asal Mula Cerita

Asal Mula Cerita

Kinichi:
Namaku Kinichi. Hatori si ninja misterius, ada di rumahku. Bukan sejak dulu, tapi baru sekitar 3 tahun yang lalu. Malam itu...
Aku sedang menonton acara ninja di tv...

Kenichi:
Asik! Dia lolos!

Hatori:
Kenapa sih kamu kelihatan senang sekali?

Kenichi:
Diam! Jangan berisik!
*siapa yang barusan bicara denganku?*
HAH? SIAPA KAMU!?

Hatori:
#berlutut
Namaku Kanzo Hatori!

Kenichi:
A-aku... Kenichi!
Dari mana kamu masuk tadi?

Hatori:
Dari sana!
#menunjuk ke jendela

Kenichi mendekati jendela sambil terkejut
Kenichi:
HAH!

Mendengar teriakan, ibu pun menghampiri sambil bertanya
Ibu:
Kenichi, kamu bicara sama siapa?

Karna takut, Hatori pun bersembunyi tanpa diketahui oleh Kenichi

Kenichi:
Kenalkan Bu, ini Hatori!

Ibu:
Ga ada orang lain kok!

Kenichi menemgok ke sebelahnya dan terkejut karna Hatori menghilang.
Karna Ibu tidak percaya, maka Kenichi memeriksa balkon mencari Hatori. Namun tidak ketemu juga

Kenichi:
Ke mana dia, ya?

Ibu:
Sudah, ayo tidur sana!

Kenichi:
Tadi ada kok!
Dia ninja anak-anak!

Ibu:
Itu kan film di TV!
Selamat tidur!

Kenichi:
Dia menghilang kemana ya?
Seandainya, dia betul-betul...
#Kenichi siap-siap tidur, lalu berbaring dan melihat ke atap kamarnya

Kenichi:
HAH...?!

Ibu:
Ada apa Kenichi?

Kenichi:
Bu, dia ada Bu!
Itu dia di atas!

Ibu sanggat terkejut melihat Hatori yang menempel di atap kamar.

Bersambung ke part 2

Editor: Maresa Karensia