Rabu, 28 Januari 2015

Doraemon Chapter 1: Datang dari Masa Depan

Tak...tok...tak...tok
Suara kok yang sedang dipukul.

Di Kamar, Nobita sedang tiduran santai sambil makan dorayaki.

Nobita:
Tak terasa sudah Tahun Baru lagi.
Tampaknya tahun ini jadi tahun keberuntunganku.
Hmm...
Semoga nasibku mujur.

Terdengar suara dari dalam laci meja belajar.

Sewashi:
30 menit lagi, nobita akan gantung diri.
40 menit kemudian, terbakar api.

Nobita:
#lihat kiri kanan, ketakutan
Siapa yang ngomong?
Hei!! Keluar!!!
Siapa sih?
Firasat tak baik.

Terdengar suara dari laci lagi
Nguing...nguing...nguing
Tiba-tiba keluar robot aneh berwarna biru

Doraemon:
Haiii, ini aku.
Kaget ya.

Nobita:
Wa!!!
Si-siapa?
Darimana?
Apa yang...
Ke-napa datang dari tempat ini?

Doraemon:
Kalau kuceritakan, pasti kau tak percaya.
Tapi itu lebih baik.
Aku datang untuk menyelamatkanmu dari ketakutan.

Nobita:
30 menit lagi, nobita akan gantung diri.
40 menit kemudian, terbakar api?

Doraemon:
Udah deh, nggak usah dipikirin.
Kamu ini orang yang nggak pernah puas.

Nobita:
Enak aja!
Nasib seaeorang tak bisa ditebak.

Doraemon:
Aku tahu.
Kenapa aku tahu itu.
#melihat dorayaki
Apa ini?

Nobita:
Dorayaki.

Doraemon:
Kelihatannya enak.
Nyam..nyam..nyam
Aku baru pertama kali memakan makanan ini.
Teeima kasih ya.
#masuk ke laci lagi.

Nobita:
Apa-apaan ini.
Tadi dia dari laci ini.
#mengambil laci
Haha..bodoh banget sih aku ini.
Masa aku mau gantung diri.
Ha...ha...
Tak usah dipikirkan.

Sewashi:
Woi, Doraemon?
Apa ada Doraemon?
Aku ingin cerita sama Doraemon.
Kayaknya Doraemon lagi kesusahan.
Barangkali kedatanganku bisa membantunya.
Ia adalah robot yang baik, lebih baik dari Kakek.
Kakek seorang pemalas.
Belajar tak mau, olah raga tak bisa, main kelereng aja tak pernah menang.
Makanya sampai tua, kau tak pernah puas.
Tapi sekarang ada Doraemon, Kek.

Nobita:
Kakek siapa?

Sewashi:
Doraemon tak pernah cerita?

Doraemon:
#datang dari laci
Permisi.
Kami adalah makhluk dari masa depan.
Datang dengan Mesin Waktu yang tersambung dengan laci meja.
Sewashi adalah Cucu dari Cucu Nobita.

Sewashi:
Oleh karna itu, kamu adalah Kakek dari Kakekku.

Nobita:
Aku masih anak-anak.
Mana mungkin punya Cucu dari Cucuku.

Doraemon:
Bodoh banget ya.

Sewashi:
Iya.
Suatu saat kamu pasti akan dewasa dan punya istri sekitar 19 tahun lagi.

Nobita:
Yang betul?
Siapa istriku?
Shizuka?

Sewashi:
Bukan, tapi Jaiko.

Nobita:
Adiknya Giant!!
Nggak mau.
Aku tak sudi.
Aku benci dia.

Sewashi:
Jangan marah dong.

Doraemon:
Akan kuperlihatkan albumnya.
Photo pernikahanmu.
Ini keluargamu.

Nobita:
#marah
Bohong!!!
Pergi sana!!!
Sembarangan, aku tak percaya.
#memukul meja belajar

Mendengar keributan di Kamar Nobita, Ayah dan Ibu pun memeriksanya.

Ayah:
Ada apa ini?

Ibu:
Nobita!!
#Nobita menceritakan semuanya
Kamu pasti mimpi buruk.
Kamu pasti kecapaian.

Ayah:
Tak ada orang yang bisa muncul dari laci.
Ha..ha..ha..
Sudahlah, tak usah bersedih
#mengelus rambut Nobita

Ibu:
Jangan khawatir, santai saja.

Ayah:
Itu hanya bayangan saja.
Kalau kau jadi penulis komik, pasti sukses.

Nobita:
Tadi rasanya enggak mimpi.
#lihat jam
Kurang semenit lagi aku gantung diri!
Apa sekarang aku gantung diri?
Nggak mau ah!
Udah capek-capek sekolah.

Shizuka:
Nobita!!!
#memanggil dari luar

Nobita:
Asik, aku menang.
Mau main ah.
#membuka jendela kamar
Apa Shizuka?

Shizuka:
Tolong ambilkan kok itu.

Nobita:
Ya, sebentar.
#naik ke genteng. Setelah mendapatkan koknya, Nobita terpeleset dan jatuh dari tangga.
Dan kerah bajunya tersangkut di ranting pohon kemudian ranting pohonnya patah, lalu Nobita jatuh.

Nobita:
Aaa...
Cocok, 30 menit gantung diri.

Shizuka:
Apa maksudmu?
Mau ikut main bulutangkis?

Jaiko:
Boleh main kalau bisa ngalahin aku.

Nobita:
Apa kau bilang!?

Jaiko:
Sudah siap?
Kalau kalah, kucoret mukamu dengan arang.

Nobita:
Berisik, ayo mulai!!
#emosi. Ternyata Nobita kalah dan seluruh mukanya dicoreng oleh Jaiko.
Jangan sampai hitam gini dong.
Kau benar-benar keterlaluan!!!

Jaiko:
Maafin aku...
Dia menghinaku!!!
#nangis

Giant:
Siapa yang bikin Jaiko nangis?

Nobita masuk rumah.

Nobita:
Bentar lagi terpanggang api.
Tidak sedikitpun..
Bohong ah...
#masuk kamar mandi, kepleset, nyemplung di air hangat.

Ibu:
Kya..cepat ganti baju

Nobita:
#pakai handuk, menghangatkan diri di depan kompor
Ini pun salah satu terpanggang api..
Cocok

Ibu:
Kamu ngomong apa sih?

Nobita ke kamar melihat album masa depan.

10 tahun lagi pesta penghiburan karna gagal masuk Universitas.
9 tahun setelahnya, Wiraswasta yang sukses
4 tahun setelahnya, Kantor kebakaran dan perusahaan bangkrut.
Menyebalkan.

Sewasi dan Doraemon muncul dari laci lagi.

Sewashi:
Kebanyakan hutang sih.
Seratus tahun pun tidak terlunasi.
Makanya kau jatuh miskin.
Sisa uangmu sekarang hanya 50 yen.

Nobita:
Tak habis-habisnya sampai ke generasi kalian.
Aku mau mati saja..huaa
#nangis

Doraemon:
Jangan putus asa dulu dong.

Sewashi:
Tenang..tenang
Nasib kamu masih bisa diperbaiki kok.

Nobita:
Benarkah?

Sewashi dan Doraemon:
Kami datang untuk itu.

Nobita:
Tapi..
Kok ganjil ya rasanya.
Kalau nasibku berubah, Sewashi tak akan lahir dong?

Sewashi:
Jangab khawatir, tidak akan terjadi sesuatu.
Walau sejarah berubah.
Aku tetap lahir.
Misalnya kamu mau ke Osaka.
Meskipun memakai pesawat, mobil, kereta atau Kapal pun kamu akan tetap sampai di Osaka.

Doraemon:
Kedatangan Doraemon ini seperti mimpi ya?

Sewashi:
Sekarang udah paham ya.

Doraemon:
Kita pulang yuk, takut Ibumu marah.

Sewashi:
Capek-capek datang kesini, aku mau lihat abad 20 dulu ah.

Doraemon:
Nih, pakai baling-baling bambu.
Percaya deh.
#dipakaikan di pantat Nobita

Nobita:
Letaknya nggak salah nih?

Doraemon:
Dimana saja bisa.
Apa yang kulakukan tak ada yang salah.
Kau tenang aja, percayalah padaku.
Kemana Nobita, yang ada hanya celananya.

Nobita:
Hm..seperti ini yang harus dipercaya. Sampai terjatuh dan malu begini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar