Rabu, 21 Januari 2015

Ninja Hatori Chapter 2 Part 1: Kerja Paruh Waktu

Suatu hari di Kamar Kinichi...

Kenichi:
Ingin beli miniatur Kereta Api ini ih
#sambil menunjuk gambar kereta api
Tapi uangku gak cukup!
Eh, uang sakumu sudah kamu pakai?

Hatori:
Uang saku?
Eng...selembar kertas dari Ayah kamu itu?
Yang ini?
#sambil memberikan amplop ke Kenichi

Kenichi:
#menerima amplop dan mengambil uang Hatori
Betul!
Wah, sama sekali belum kamu belanjakan
Aku pinjam dulu ya

Hatori:
Ya

Kenichi:
Makasih Hatori

Tiba-tiba Ibu masuk kamar Kenichi lalu mengambil uang Hatori yang sedang dipegang Kenichi.

Ibu:
Kenichi, kamu gak boleh menipu Hatori!

Kenichi:
#sambil berlutut
Nanti aku ganti lok Bu

Ibu:
Tidak!
Ini akan Ibu simpan atas nama Hatori

Kenichi:
Ibu tega, deh.
Gimana nih, harus ada jalan keluar

Ayah:
Kenichi!!!
Pijat punggung Ayah!!!

Kenichi:
Ah Ayah, aku kan lagi bingung cari tambahan uang saku.
Oh iya, mending aku bikin tarif aja

Ayah:
Kenichi!!!!
Akhir-akhir ini kamu cuek sama orang tua...
Aduh, memijatnya jangan terlalu keras.
Hah? Hatori.
Makasih ya

Kenichi:
Hatori, stop. Jangan rebut bisnisku!
Maaf Yah, aku mau gantiin Hatori.
Ini Daftar Harganya
Masing-masing selama 10 menit
Spesial Punggung dan Kaki 300 Yen
Biasa Punggung dan Lengan 200 Yen
Murah Punggung saja 100 Yen
Mau yang mana Yah?

Ayah:
Kok gitu? Mahal sekali.

Kenichi:
Kan harga barang lagi naik Yah. Hehe..
Yang spesial aja ya?

Ayah:
Yang murah aja

Kenichi:
Sering-sering begini dong Yah.

Ibu:
Kenichi, tolong belikan sesuatu

Kenichi:
Ga bisa Bu, aku lagi kerja.

Ayah:
Kenapa kepala Ayah yang dipukul, harusnya kan punggung!!

Kenichi:
Kalau murah memang sering salah Yah.
#kriiing bunyi stopwatch
Waktu habis, 100 Yen Yah.

Ayah:
Udah selesai?
Cepet amat

Kenichi:
Ayah mau lagi?
Sekarang yang biasa ya.

Ayah:
Terpaksa deh

Kenichi:
#kriiing
Waktu habis, 200 Yen.
Sekarang yang spesial ya.
#kriiing
Selesai Yah. Sekarang yang mana lagi?

Ayah:
Cukup cukup

Kenichi:
Lagi dong Yah?

Ayah:
Udah ah

Kenichi:
Pijat lagi dong Yah

Ayah:
Huh, pemaksaan!!

Kenichi:
Ya udah deh.
Oh iya, bantuin Ibu ah..
Bu, katanya Ibu mau beli sesuatu?

Ibu:
Sudah kok, tadi Hatori yang pergi

Kenichi:
Wah, Hatori menyerobot kerjaanku

Ibu:
Tuh Hatori datang
Makasih ya, ini upahnya.

Kenichi:
Asik, uangnya untuk aku ya

Ibu:
Mau ditabung aja?

Kenichi:
Huh, kirain untuk aku.
Ternyata Hatori juga lagi ingin beli sesuatu

Ayah:
Tolong belikan Ayah rokok!!!

Kenichi:
Baik, tunggu.
Hah? Sudah dibelikan Hatori?

Ayah:
Hatori, ini upahnya.

Ibu:
Wah, uang Hatori cepat terkumpul

Kenichi:
Gawat, aku punya pesaing berat.

Ibu:
Siapa yang mau bantu Ibu menggulung benang?

Kenichi:
Wah, aku keduluan Hatori lagi.
Ibu kok selalu menyuruh Hatori?

Ibu:
Habis, dia kerjanya cepet dan upahnya murah.

Kenichi:
Kenapa kamu ganggu bisnisku?

Hatori:
Kamu kalah bersaing karna kurang sigap.

Kenichi:
Kalau begitu, mulai sekarang aku akan lebih giat!

Ibu:
Kami berangkat, jaga rumah ya!!

Kenichi:
#mendorong Hatori lalu mendahuluinya
Biar aku aja Bu, upahnya udah turun.
#memperlihatkan daftar harga pada Ibu

Ibu:
Ibu minta kalian berdua yang jaga rumah

Kenichi:
Biar aku yang jaga rumah, kamu main aja sana.

Hatori keluar rumah untuk mencari kerja.
Ketika melihat tukang cat sedanv mengecat papan iklan, diaembantunya

Tukang cat:
Aduuuh, bahuku pegal semua
#Hatori memijat bahu tukang cat
Heeei...wuah!
#tukang cat kaget dan terjatuh dari genting

Hatori melarikan diri karna takut dimarahi. Lalu dia pun melihat tulisan Butuh Pelayan di kedai Ramen. Dia pun mencoba pekerjaan teraebut.

Bos Kedai:
Kamu diterima.
Hmmm, dia bisa gak ya?
Tampangnya kurang meyakinkan.
Antar ini ke rumah Pak Tamura di Yokomachi.

Tapi Hatori tidak berangkat, dia ingin mengantar ke banyak tempat selaligus. Bos pun membolehkan.
Di tengah jalan, Hatori hampir tertabrak motor. Namun untungnya dia bisa menghindar tanpa ada ramen yang jatuh.
Sayangnya pengendara motor jatuh karna menabrak tiang listrik.
Baru sebentar, Hatori sudah menyelesaikan tugasnya.

Bos Ramen:
Hah, cepat sekali.
Jangan-jangan kamu membuang ramenku. Aku jadi rugi, mulai sekarang kamu dipecat!
Aku ga percaya lagi sama pekerja anak-anak.
Lebih baik aku minta maaf pada pelanggan dulu lewat telepon.
#menelpon
Pak maafkan saya....
Hah?! Pesananya sudah diterima?
#menutup telpon lalu mencari Hatori
Kemana perginya anak itu?
Waduh!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar