Kamis, 22 Januari 2015

Ninja Hatori C3 P1: Pukulan Baseball ala Hatori

Di lapangan Baseball
Muka Kenichi kena bola karna dia tidak bisa menangkap bola

Kenichi:
Auw!!!

Ternyata Kenichi juga tidak bisa memukul bola

Sipit:
Kok kamu selalu gagal sih?

Kenichi:
Jangan gitu dong..

Sipit:
Kamu harus semangat dong!

Kenichi:
Tapi percuma juga, tetap gitu-gitu aja.
Telapak tanganku selalu basah, lihat nih.

Ketua Tim:
Hai, besok kita tanding sama tim Kyojin dari blok 1.
Selama ini timn kita sering menang.
Kali ini pun harus menang.

Kenichi:
Bukannya mereka baru dapat pitcher bagus?

Ketua tim:
Oh, Ikawa pindahan dari blok 2 itu ya?

Sipit:
Berat buat kita dong

Ketua tim:
Meski begitu, kita harus tetap semangat!
Kayak Kenichi, sebelum masuk tim dia gak bisa memukul dan menangkap bola.
Dua berlatih keras, mati-matian..
Hasilnya?
Tetap gak bisa!
Dengan semangat baja, kita pasti bisa mengalahkan mereka!!

Lalu mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya di rumah...

Kenichi:
Huh!
Memangnya enak apa dibilang gak bisa!?
Aku pengen mahir baseball biar mereka kaget.

Kenichi membayangkan jika ada vitamin mahir baseball. Jadu setelah meminum vitamin itu, maka orang yang meminumnya akan mahir bermain baseball.
Tanpa disadari, Hatori mendengar keinginan Kenichi itu. Karna terlarut dalam imajinasi, Kenichi tanpa sadar memukul lampu menggunakan tongkat baseball. Mendengar pecahan lampu, Kenichi pun tersadar dari khayalannya. Hatori juga terkejut melihatnya. Sedangkan Ibu datang dan memarahi Kenichi.

Ibu:
Kenichi!!
Jangan main baseball di rumah!
Kamu kan ga bisa main baseball.

Kenichi:
#marah
Hah!!
Ibu juga berpendapat begitu?!
Kenapa aku ga mahir main baseball sih?!
#saking marahnya, Kenichi pergi meninggalkan rumah dengan membawa pemukul

Ibu:
Wah, dia keluar dengan bawa pemukul. Jangan-jangan dia akan memukul orang dan akan membuat kerusuhan.
Hatori, tolong kejar Kenichi.

Ternyata Kenichi ada di lapangan baseball sambil memukul angin dengan tongkatnya.

Kenichi:
Huh!!
#saking kerasnya memukul angin, dia pun terputar dan merasa pusing
Wuah!!!
#terjatuh
Hei, dilarang ngintip orang latihan tahu!!!

Hatori:
Itu tadi latihan tanpa bola ya?

Kenichi:
Kamu bisa main baseball?

Hatori:
Rasanya aku pernah liat di TV.
Cara memegang pemukulnya mirip dengan cara memegang pedang.
Pemain Rugby Yamamoto, Oo dan Hakefu itu mirip ninja lho.

Kenichi:
Hatori, kita main baseball yuk!
Aku yang lempar, kamu yang pukul ya.
#Hatori siap
Kok, gayanya aneh?
Awas!

Hatori:
Ciat!

Kenichi:
Hah?
Pukulanmu hebat sekali.
Sekarang latihan tangkap bola, nih sarung tangannya.

Hatori:
Ga usah pake sarung tangan ah.

Kenichi:
Awas, lemparan keras.

Hatori:
Tertangkap, one bound.
Fly. Tertangkap.

Kenichi:
Bagus, bagus. Ternyata kamu mahir baseball.

Hatori:
Permainannya menarik sih.

Kenichi:
Hatori, maukah kau jadi pelatihku?
Mau ya?
Tolonglah
#berlutut
Besok aku harus udah mahir ya?
Kamu bersedia kan?

Hatori pun mengiyakan permintaan Kenichi. Lalu Hatori mengajak Kenichi pulang. Sesampainya di rumah...

Kenichi:
Kita kan sudah sampai di rumah.
Trus aku harus ngapain?

Hatori:
Kenichi, perhatikan ini.
#meyodorkan telapak tangan

Kenichi:
Biji kacang?
Buat apa?

Hatori:
Kau harus memperhatikan ini terus-menerus.
Setelah agak lama, benda ini akan terlihat lebih besar.
Saat itu juga..benda sekecil apa pun dapat terbelah dua memakai pedang.
Kalau bolanya terlihat besar, pasti midah dipukul.

Kenichi:
Betul juga.
Baik, sekarang aku akan latihan semalaman menatap biji kacang.
#jam 10 malam
Kok sampai sekarang gak berubah?
Aku ngantuk!
Uh, tidur dulu ah.
#Pagi hari, Kenichi terbangun lalu melihat biji kacang
Hah?
Nggak mungkin itu biji kacang.
Masa bisa sebesar itu?

Hatori:
Sekarang tatap bola ini

Kenichi:
Em..Kok bisa semakin besar?
Saat bola terlihat besar...
Pasti akan mudah ditangkap atau dipukul.
Ya, akhirnya rahasia terpecahkan.
Hari ini aku akan memperlihatkan kemampuanku.

Ibu tiba-tiba masuk ke kamar Kenichi dan melihat biji kacang

Ibu:
Hah?
Kenapa biji kacang ini terlihat besar?

Kenichi:
Ibu juga melihatnya lebih besar?

Ibu:
Memang ukurannya besar kan?
#mengambil biji kacang

Kenichi:
#mengambil biji yang dibawa Ibu
Ah, ini sih buatan Hatori.
Hatori, kamu bohong!
Kamu cuma mau membangkitkan rasa percaya diriku!

Bersambung ke part 2

Rabu, 21 Januari 2015

Ninja Hatori Chapter 2 Part 2: Kerja Paruh Waktu

Ternyata Hatori sudah berada di depan Stasiun TV Mehon dengan membawa papan bertuliskan "Cari Kerja". Di dekat Hatori ada Sutradara dan Asistennya yang kebingungan menunggu seseorang.

Sutradara:
Gawat, pemeran ninja kecil belum datang.
Padahal 20 menit lagi acara ditayangkan.

Asisten:
Itu dia ninjanya.
#menunjuk Hatori

Sutradara:
Bukan, bukan dia.

Asisten:
Tapi dia pakai baju ninja.

Sutradara:
Ha..ha..ha..
Mungkin dia calon aktor. Karna ingin di rekrut, jadi dia berdiri di depan Stasiun TV.
Kalau diperhatikan, dia punya karisma lho.

Asisten:
Kamu dari teater mana?
Sudah pernah main film?
Jangan diam saja dong.

Sutradara:
Buat cadangan saja kalau ninja kecil gak datang.

Asisten:
Betul juga.

Sutradara:
Hai!!
Aku Sutradara serial TV "Kisah Ahli Pedang AMIGASA". Settingnya di kota Iga. Kaget ya?
Perhatikan hitungan 3, 2, 1, 0 lalu syuting dimulai ya.
Semua siap!?

Asisten:
Selamat, kamu terpilih jadi pemeran ninja cilik!

Hatori:
Orang ini siapa?
#melihat orang yang berpenampilan yakuza membawa pedang

Sutradara:
Perhatikan, dia musuh dari ayahnya ninja cilik. Adegannya ninja cilik melawan dia. Kamu harus menganggapnya musuh beneranmu.
Musuh ayahmu!!!
Levih marah lagi!!!
Uh...bagus, aktingmu sudah pas :/

Kru:
Pak, 5 menit lagi kita mengudara (ON AIR)

Sutradara:
Nggak ada waktu latihan lagi?
Sudahlah, pokoknya akting kaya tadi ya.

Asisten:
Apa dia sanggup?

Sutradara:
5, 4, 3, 2, 1!!!
Musik!!!
Mulai!!!

Di rumah, Kenichi sedang menonton TV

Kenichi:
Ayah dan Ibu pergi lama sekali.
Hatori juga.
Hatori kemana ya?
Apa dia tersinggung dengan omonganku?
#sambil menyalakan TV melihat serial ninja
Hah!?
Ha-Hatori?

Pemeran musuh:
Hoi, ninja cilik!
Kau masih dendam ya?

Sutradara:
Bagus, bagus
Lempar senjata rahasia

Asisten:
Sutradara, senjatanya belum kita berikan

Surtadara:
Apa kau bilang?

Asisten:
Maaf, aku lupa

Hatori:
Hmmm
#melempar senjata

Pemeran musuh:
Auw!

Sutradara:
Canggih...canggih

Asisten:
Senjata dari mana itu?

Hatori benar-benar menyerang pemeran musuh itu sampai baju si pemeran musuh robek dan pemeran musuh terdiam takut.

Sutradara:
Jangan bengong!
Hei, kalau bengong jadi gak seru!
Apa boleh buat, arahkan kamera ke ninja cilik.

Melihat kamera tepat di depan mukanya, Hatori pun lari

Sutradara:
Hei, jangan lari
#kamera close up muka Hatori
Tolong jangan bergerak..

Kenichi:
Hah...Close up nya besar amat?

Sepulangnya Ibu, Ayah dan Hatori di rumah.

Kenichi:
Hatori, tadi aku lihat kamu di TV. Hebat lho!

Hatori memberikan hadiah ke Kenichi

Kenichi:
Hah?
Buatku?
Hah!!!
Miniatur Kereta yang aku inginkan!!!
Hik hik #menangis
Ternyata selama ini Hatori menabung dan main serial TV untuk membelikan mainan untukku.
Aku jadi terharu.

Ninja Hatori Chapter 2 Part 1: Kerja Paruh Waktu

Suatu hari di Kamar Kinichi...

Kenichi:
Ingin beli miniatur Kereta Api ini ih
#sambil menunjuk gambar kereta api
Tapi uangku gak cukup!
Eh, uang sakumu sudah kamu pakai?

Hatori:
Uang saku?
Eng...selembar kertas dari Ayah kamu itu?
Yang ini?
#sambil memberikan amplop ke Kenichi

Kenichi:
#menerima amplop dan mengambil uang Hatori
Betul!
Wah, sama sekali belum kamu belanjakan
Aku pinjam dulu ya

Hatori:
Ya

Kenichi:
Makasih Hatori

Tiba-tiba Ibu masuk kamar Kenichi lalu mengambil uang Hatori yang sedang dipegang Kenichi.

Ibu:
Kenichi, kamu gak boleh menipu Hatori!

Kenichi:
#sambil berlutut
Nanti aku ganti lok Bu

Ibu:
Tidak!
Ini akan Ibu simpan atas nama Hatori

Kenichi:
Ibu tega, deh.
Gimana nih, harus ada jalan keluar

Ayah:
Kenichi!!!
Pijat punggung Ayah!!!

Kenichi:
Ah Ayah, aku kan lagi bingung cari tambahan uang saku.
Oh iya, mending aku bikin tarif aja

Ayah:
Kenichi!!!!
Akhir-akhir ini kamu cuek sama orang tua...
Aduh, memijatnya jangan terlalu keras.
Hah? Hatori.
Makasih ya

Kenichi:
Hatori, stop. Jangan rebut bisnisku!
Maaf Yah, aku mau gantiin Hatori.
Ini Daftar Harganya
Masing-masing selama 10 menit
Spesial Punggung dan Kaki 300 Yen
Biasa Punggung dan Lengan 200 Yen
Murah Punggung saja 100 Yen
Mau yang mana Yah?

Ayah:
Kok gitu? Mahal sekali.

Kenichi:
Kan harga barang lagi naik Yah. Hehe..
Yang spesial aja ya?

Ayah:
Yang murah aja

Kenichi:
Sering-sering begini dong Yah.

Ibu:
Kenichi, tolong belikan sesuatu

Kenichi:
Ga bisa Bu, aku lagi kerja.

Ayah:
Kenapa kepala Ayah yang dipukul, harusnya kan punggung!!

Kenichi:
Kalau murah memang sering salah Yah.
#kriiing bunyi stopwatch
Waktu habis, 100 Yen Yah.

Ayah:
Udah selesai?
Cepet amat

Kenichi:
Ayah mau lagi?
Sekarang yang biasa ya.

Ayah:
Terpaksa deh

Kenichi:
#kriiing
Waktu habis, 200 Yen.
Sekarang yang spesial ya.
#kriiing
Selesai Yah. Sekarang yang mana lagi?

Ayah:
Cukup cukup

Kenichi:
Lagi dong Yah?

Ayah:
Udah ah

Kenichi:
Pijat lagi dong Yah

Ayah:
Huh, pemaksaan!!

Kenichi:
Ya udah deh.
Oh iya, bantuin Ibu ah..
Bu, katanya Ibu mau beli sesuatu?

Ibu:
Sudah kok, tadi Hatori yang pergi

Kenichi:
Wah, Hatori menyerobot kerjaanku

Ibu:
Tuh Hatori datang
Makasih ya, ini upahnya.

Kenichi:
Asik, uangnya untuk aku ya

Ibu:
Mau ditabung aja?

Kenichi:
Huh, kirain untuk aku.
Ternyata Hatori juga lagi ingin beli sesuatu

Ayah:
Tolong belikan Ayah rokok!!!

Kenichi:
Baik, tunggu.
Hah? Sudah dibelikan Hatori?

Ayah:
Hatori, ini upahnya.

Ibu:
Wah, uang Hatori cepat terkumpul

Kenichi:
Gawat, aku punya pesaing berat.

Ibu:
Siapa yang mau bantu Ibu menggulung benang?

Kenichi:
Wah, aku keduluan Hatori lagi.
Ibu kok selalu menyuruh Hatori?

Ibu:
Habis, dia kerjanya cepet dan upahnya murah.

Kenichi:
Kenapa kamu ganggu bisnisku?

Hatori:
Kamu kalah bersaing karna kurang sigap.

Kenichi:
Kalau begitu, mulai sekarang aku akan lebih giat!

Ibu:
Kami berangkat, jaga rumah ya!!

Kenichi:
#mendorong Hatori lalu mendahuluinya
Biar aku aja Bu, upahnya udah turun.
#memperlihatkan daftar harga pada Ibu

Ibu:
Ibu minta kalian berdua yang jaga rumah

Kenichi:
Biar aku yang jaga rumah, kamu main aja sana.

Hatori keluar rumah untuk mencari kerja.
Ketika melihat tukang cat sedanv mengecat papan iklan, diaembantunya

Tukang cat:
Aduuuh, bahuku pegal semua
#Hatori memijat bahu tukang cat
Heeei...wuah!
#tukang cat kaget dan terjatuh dari genting

Hatori melarikan diri karna takut dimarahi. Lalu dia pun melihat tulisan Butuh Pelayan di kedai Ramen. Dia pun mencoba pekerjaan teraebut.

Bos Kedai:
Kamu diterima.
Hmmm, dia bisa gak ya?
Tampangnya kurang meyakinkan.
Antar ini ke rumah Pak Tamura di Yokomachi.

Tapi Hatori tidak berangkat, dia ingin mengantar ke banyak tempat selaligus. Bos pun membolehkan.
Di tengah jalan, Hatori hampir tertabrak motor. Namun untungnya dia bisa menghindar tanpa ada ramen yang jatuh.
Sayangnya pengendara motor jatuh karna menabrak tiang listrik.
Baru sebentar, Hatori sudah menyelesaikan tugasnya.

Bos Ramen:
Hah, cepat sekali.
Jangan-jangan kamu membuang ramenku. Aku jadi rugi, mulai sekarang kamu dipecat!
Aku ga percaya lagi sama pekerja anak-anak.
Lebih baik aku minta maaf pada pelanggan dulu lewat telepon.
#menelpon
Pak maafkan saya....
Hah?! Pesananya sudah diterima?
#menutup telpon lalu mencari Hatori
Kemana perginya anak itu?
Waduh!!!

Selasa, 20 Januari 2015

Ninja Hatori Chapter 1 Part 2: Asal Mula Cerita


Ibu sangat kaget melihat Hatori yang menempel.di atap kamar Kenichi.

Ibu:
Anak siapa dia?

Kenichi:
Eng...

Ibu:
Kalau gak pulang, bisa-bisa orang tuanya cemas!

Hatori yang tidak mau bicara dengan Ibu, melemparkan mainan telepon kaleng ke Kinichi lalu berbisik

Kinichi:
Ada apa!
#sambil meletakkan kaleng ke telinganya

Hatori:
Pssst...psst...psst...!

Kinichi:
Bu, rumah Hatori di Iga

Ibu:
Iga? Tempat apa itu?

Kinichi:
Ibu ga tau ya?
Itu lho, kotanya para ninja!

Ibu terkejut mendengarnya

Kinichi:
Kau benar dari Iga?
Ninja asli, dong.
Hehehe...
Boleh dia menginap di sini, Bu?

Ibu:
Ya, apa boleh buat!
Sebentar, Ibu ambilkan kasur!

Hatori:
Psst...psst...!
#berbisik lewat telpon kaleng

Kenichi:
He-eh!
Katanya gak usah, Bu!
#Ibu pun meninggalkan kamar Kenichi
Lalu Kenichi menyiapkan kasur tipis di sampingnya untuk Hatori

Kenichi:
Hatori, turunlah!

Hatori:
Aku di sini aja deh!
Zzz..zzz..zzz

Kenichi:
Tidurnya terlihat nyaman
#melihat ke atas sambil tiduran

Mereka pun tidur nyenyak sampai alarm Kenichi pun berbunyi, tanda hari sudah pagi
Kenichi melihat ke atas dan terkejut karna Hatori tak ada.

Kenichi:
Hah? Dia menghilang!
#lalu melihat ke kasur di sebelahnya, terlihat seperti orang yang sedang berselimut dan yang terlihat hanya sepatunya saja.

Kenichi:
He...he...dia pasti gak nyenyak tidur di atas sana. Teruslah tidur!
Udah lama aku gak bangun pagi. Enak juga. Waduuuuuh!!!!
#terpleset dan bertubrukan dengan Ayah yang juga terpleset dari arah yang berbeda

Kenichi:
AYAH!!!!

Ayah:
AWAAAAS!!!!

BRUK!!!!!

Ayah:
Bu, kenapa lantainya licin begini?

Ibu:
Bukan Ibu kok!

Ayah:
Kalau bukan Ibu, lalu siapa?

Ibu:
Memang aneh sih. Jadi tadi waktu Ibu bangun, rumah kita sudah bersih dan mengkilap. Nasi dan lauk pun sudah tersedia. Cucian juga sudah beres.

Ayah:
Lalu siapa yang mengerjakan?

Kenichi:
AH!!!
Jangan-jangan...
#kembali ke kamar untuk mengecek kasur yang bersepatu. Dan ternyata...

Kenichi:
HAH!!!
Dia tidak ada.
Bu, yang mengerjakan semuanya itu Hatori!

Ibu:
Hatori...?

Ayah:
Hatori siapa!?

Kenichi:
Kanzo Hatori, ninja dari Iga!

Ayah:
Apa?
Kenapa dia di sini?

Ibu:
Tapi dimana dia sekarang?

Kenichi:
Hoi...Hatori....Kanzo...

Ayah:
Mau Shinzo kek, Kanzo kek. Ayah gak kenal. Lain kali jangan ada yang menginap tanpa seizin Ayah!!

Ibu:
Tapi kan kemarin Ayah pusing dan sudah tidur. Jadi Ibu tidak bisa izin sama Ayah.

Ayah:
Benar juga ya.
#tiba-tiba ada tetesan air dari atap. Di susul dengan guyuran air
Ayah:
Atapnya bocor, lagi hujan ya?

Kenichi:
Enggak kok, cuacanya cerah.
Hah!!!!
#menunjuk ke genteng

Ayah, Ibu & Kenichi:
Haaaah? Membersihkan genteng kok gitu!?
#melihat Hatoru yang mengguyur dan mengepel genteng

Ayah:
AWAS!!!
#melihat Hatori yang seperti akan jatuh, Ayah mendekat bermaksud menolong Hatori dengan cara naik ke genteng. Tapi karna licin, Ayah pun tergelincir. Dan Hatori menolongnya dengan menangkap Ayah dari bawah.

Saat makan pagi beraama...
Kenichi:
Terima kasih Hatori, kamu udah nyelamatin Ayahku.

Hatori:
Eng...
#sambil makan dengan lahap

Ibu:
Hatori, kamu cuma mau bicara sama Kenichi. Apa itu aturan ninja?
#tidak dijawab
Kayanya itu memang aturan ninja

Ayah:
Tapi sebaiknya kita lapor Polisi

Kenichi:
Jangan Yah, dia kan baru dateng. Mendingan ntar siang aja.

Ibu:
Tapi orang tuanya bisa-bisa cemas

Kenichi:
Ini kan hari Minggu, Bu.

Saat Makan Siang...
Ayah:
Ayah mau lapor ke polisi.

Kenichi:
Nanti sore aja Yah. Biar aku main bareng dulu sampai sore.

Saat Makan Sore...
Ayah:
Ayah mau lapor ke polisi.

Kenichi:
Biar dia nginep disini lagi Yah. Semalem aja.
#Ayah mengizinkan
Mau tidur di atas lagi?

Hatori:
Kalau gak disitu; aku gak bisa tidur

Kenichi:
Padahal gak nyaman, tapi kalo fi bawah dia ga bisa tidur.
Gini aja, alas tidur kamu digantungin di atas.
#sesudah digantung, Hatori tidur dengan nyenyak
Kalau begini kan aku jadi tenang. Selmat tidur.

Karna nyenyaknya, Hatori mimpi sedang berenga. Tanpa sadar, dia mengompol. Dan muka Kenichi kena tetesan ompol Hatori.

Kenichi:
Hatori membrsihkan atap lagi ya.
Haah!!!
#Kenichi kaget melihat Ibu yang sedang menjemur kasur dan celana Hatori.
Berarti tadi ompolnya Hatori!!

Ibu:
Ha..ha..ha...
Lucu ya, bentuk ompolnya seperti senjata ninja

Editor
Maresa Karensia

Ninja Hatori Chapter 1: Asal Mula Cerita

Asal Mula Cerita

Kinichi:
Namaku Kinichi. Hatori si ninja misterius, ada di rumahku. Bukan sejak dulu, tapi baru sekitar 3 tahun yang lalu. Malam itu...
Aku sedang menonton acara ninja di tv...

Kenichi:
Asik! Dia lolos!

Hatori:
Kenapa sih kamu kelihatan senang sekali?

Kenichi:
Diam! Jangan berisik!
*siapa yang barusan bicara denganku?*
HAH? SIAPA KAMU!?

Hatori:
#berlutut
Namaku Kanzo Hatori!

Kenichi:
A-aku... Kenichi!
Dari mana kamu masuk tadi?

Hatori:
Dari sana!
#menunjuk ke jendela

Kenichi mendekati jendela sambil terkejut
Kenichi:
HAH!

Mendengar teriakan, ibu pun menghampiri sambil bertanya
Ibu:
Kenichi, kamu bicara sama siapa?

Karna takut, Hatori pun bersembunyi tanpa diketahui oleh Kenichi

Kenichi:
Kenalkan Bu, ini Hatori!

Ibu:
Ga ada orang lain kok!

Kenichi menemgok ke sebelahnya dan terkejut karna Hatori menghilang.
Karna Ibu tidak percaya, maka Kenichi memeriksa balkon mencari Hatori. Namun tidak ketemu juga

Kenichi:
Ke mana dia, ya?

Ibu:
Sudah, ayo tidur sana!

Kenichi:
Tadi ada kok!
Dia ninja anak-anak!

Ibu:
Itu kan film di TV!
Selamat tidur!

Kenichi:
Dia menghilang kemana ya?
Seandainya, dia betul-betul...
#Kenichi siap-siap tidur, lalu berbaring dan melihat ke atap kamarnya

Kenichi:
HAH...?!

Ibu:
Ada apa Kenichi?

Kenichi:
Bu, dia ada Bu!
Itu dia di atas!

Ibu sanggat terkejut melihat Hatori yang menempel di atap kamar.

Bersambung ke part 2

Editor: Maresa Karensia

Selasa, 13 Januari 2015

Naruto Chapter 700 (Tamat)

Naruto: "Semuanya dimulai dari sini..."

Di awali dengan diperlihatkannya sebuah gerbang kayu berwarna hijau yang terbuka lebar dengan tulisan SEKOLAH berwarna merah, dan di tembok atas gerbang terukir lambang desa Konoha.

Di dalam kelas...
Aburame-Sensei: "Soalnya... Pelajaran hari ini selesai lebih awal... Jadilah anak yang baik"
Bel berbunyi tanda sekolah selesai.
Aburame Sensei pun terdiam mendengar suara bel.
Sedangkan murid-murid senang karena mereka bisa pulang dan bermain.
Bolt (anak pertama Naruto-Hinata): "OOI, SEMUANYA!!"
Anak berbaju hijau: "YEAH, AKHIRNYA SELESAI!"
Anak berbaju biru: "ABURAME-SENSEI! DADAH!"
Anak Sakura-Sasuke mengamati Bolt dari tempat duduknya sambil membenahi letak kacamata yang dipakainya.
Bolt: "Siapa yang mau ikut? Hari ini, akan ku tunjukkan gurauan yang hebat!"
         "Shinobi yang sebenarnya itu, adalah yang bisa membuat gurauan tanpa disadari mereka semua! Makanya! Kau juga ikut dong, Shikadai!"
Shikadai: "Dasar... Kau ini bodoh, ya? Hari ini, akan ada pertemuan 5 kage di desa kita. Akan ada banyak polisi yang berjaga."
Anak berkulit hitam dan gendut: "Ah! Aku juga tidak bisa. Soalnya, aku sudah punya janji dengan Anko-Sensei..."
Bolt: "Jadi, mau ikut nggak Inojin? Sepertinya latihanmu hari ini batal, ya?"
Inojin: "Tidak bisa! Ibu bilang, Inoshi-Kachou harus pergi latihan bersama-sama."
Inojin: "TUNGGU AKU, GENDUT!"
Kachou: "Santai dong, sial benar aku gendut. Jadi terima saja."
Saat akan keluar dari kelas, Anko-Sensei melihat Kachou dan melambaikan tangan pada Kachou. Lalu...
Kachou: "AH! ANKO-SENSEI! CHOUCHOU! Kalau hari ini anda pergi ke Toko Dango, jangan lupa bawakan aku Aninisu, oke?"

Kamis, 27 November 2014

Celana Pendek

Pada hari Minggu anak-anak kelinci pergi bersama Paman Gembul. Mereka berlibur ke pantai naik karavan. Karena sedang musim kemarau, udara pun terasa amat panas.
"Aku mau pakai celana pendek, ah!" kata Paman Gembul.
"Lagi pula ini kan daerah asing, jadi tak ada yang akan mengenaliku!"

"Apa yang asing?" gumam anak-anak kelinci.

Namun, tiba-tiba Bobo membisikkan sesuatu pada Coreng.
"Coba balikkan badan sebentar Paman Gembul!" pinta Bobo.

"Tak ada yang mengenaliku!" ujar Paman Gembul sambil berjalan-jalan dengan celana pendeknya yang tampak aneh. Namun, setiap orang yang bertemu dengannya selalu menyapanya. "Hai, Paman Gembul!"

Ternyata semua orang mengenalnya. Akibatnya, Paman Gembul jadi malu.

"Kok mereka mengenalku ya? Apa celanaku ini tampak aneh?" gumam Paman Gembul.

Tiba-tiba Pamqn Gembul merasakan sesuatu di punggungnya. Dan ketika dilihat di cermin, tampak secarik kertas di punggungnya. Rupanya Bobo menempelkan kertas bertuliskan 'Nama saya Paman Gembul'.
Hmmm, pantas saja semua orang menyapanya.