Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan
Rabu, 05 Agustus 2020
Selasa, 20 November 2018
Renungan Harian 18 Nopember 2018
Renungan 4m (menerima, merenungkan, melakukan dan membagikan)
Tema Mingguan: Hidup di dalam Kebenaran
Kasih Melenyapkan Ketakutan
Minggu, 18 Nopember 2018
Menerima: 1 Yohanes 4:19-21
Allah adalah kasih
4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Merenungkan:
1. Mengapa kita mengasihi Allah? (ayat 19)
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
2. Mengapa kita disebut pendusta jika kita berkata kita mengasihi Allah tetapi kita membenci saudara kita? (ayat 20)
karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
3. Apa perintah Allah bagi kita? (ayat 21)
Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Renungan Harian 17 Nopember 2018
Renungan 4m (menerima, merenungkan, melakukan dan membagikan)
Tema Mingguan: Hidup di dalam Kebenaran
Kasih Melenyapkan Ketakutan
Sabtu, 17 Nopember 2018
Menerima: 1 Yohanes 4:13-18
Allah adalah kasih
4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
4:14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
4:15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
4:16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
4:17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Merenungkan:
1. Bagaimana caranya agar kita tetap berada di dalam Bapa? (ayat 13-15)
melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
2. Mengapa kita tetap harus di dalam kasih? (ayat 16)
barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia
3. Mengapa di dalam kasih tidak ada ketakutan? (ayat 18)
kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
4:14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
4:15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
4:16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
4:17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Merenungkan:
1. Bagaimana caranya agar kita tetap berada di dalam Bapa? (ayat 13-15)
melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
2. Mengapa kita tetap harus di dalam kasih? (ayat 16)
barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia
3. Mengapa di dalam kasih tidak ada ketakutan? (ayat 18)
kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Renungan Harian 16 Nopember 2018
Renungan 4m (menerima, merenungkan, melakukan dan membagikan)
Tema Mingguan: Hidup di dalam Kebenaran
Kepastian Kasih di dalam Kasih Allah
Jumat, 16 Nopember 2018
Menerima: 1 Yohanes 4:7-12
Allah adalah kasih
4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
4:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
Merenungkan:
1. Dari mana kasih itu berasal?
kasih itu berasal dari Allah
Mengapa kita harus saling mengasihi? (ayat 7)
kasih itu berasal dari Allah ; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
2. Bagaimana jika kita tidak mengasihi orang lain? (ayat 8)
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
3. Apa definisi kasih?
Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Mengapa Allah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita? (ayat 10)
Karena Allah yang telah mengasihi kita
Renungan Harian 15 Nopember 2018
Renungan Harian 15 Nopember 2018
Renungan 4m (menerima, merenungkan, melakukan dan membagikan)
Tema Mingguan: Hidup di dalam Kebenaran
Waspadalah Terhadap Roh Antikristus
Kamis, 15 Nopember 2018
Menerima: 1 Yohanes 4:1-6
Roh Allah dan roh antikristus
4:2 Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
4:3 dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
4:4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
4:5 Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.
4:6 Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.
Merenungkan:
1. Untuk mengalahkan yang jahat apa perintah Rasul?
janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah
Mengapa kita harus menguji setiap roh? (ayat 1-3)
sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia
2. Jaminan apakah yang kita miliki dari Allah?
mengalahkan nabi-nabi palsu
Mengapa? (ayat 4)
sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia
3. Apa tandanya seseorang berasal dari Allah atau bukan? (ayat 5-6)
Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.
Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.
Renungan Harian 14 Nopember 2018
Renungan Harian 14 Nopember 2018
Renungan 4m (menerima, merenungkan, melakukan dan membagikan)
Tema Mingguan: Hidup di dalam Kebenaran
Menaati Perintah Allah
Rabu, 14 Nopember 2018
Menerima: 1 Yohanes 3:19-24
Keyakinan di hadapan Allah
3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,
3:20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.
3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
3:23 Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
3:24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Merenungkan:
1. Menurut perintah Rasul Yohanes, hal apakah yang telah kita ketahui? (ayat 19-20)bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah
2. Bagaimana cara kita tahu bahwa kita dapat mendekati Allah? (ayat 21)
jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah
3. Apa yang terjadi jika kita menuruti segala perintah Allah? (ayat 22-24)
apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Bagaimana cara Tuhan mengabulkan doa dan permintaan kita?
dengan cara Allah di diam di dalam kita yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Renungan Harian 13 Nopember 2018
Renungan Harian 13 Nopember 2018
Renungan 4m (menerima, merenungkan, melakukan dan membagikan)
Tema Mingguan: Hidup di dalam Kebenaran
Praktik Kasih
Seelasa, 13 Nopember 2018
Menerima: 1 Yohanes 3:16-18
Kasih terhadap saudara sebagai tanda hidup baru
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Merenungkan:
1. Apa yang dimaksud dengan kasih Kristus? (ayat 16)
yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
2. Bagaimana cara kita mempraktikkan kasih Kristus? (ayat 17-18)
Membantu saudara yang menderita kekurangan. Dan mengasihi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
3. Sudahkan kita mempraktikkan kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari? (jawab masing-masing)
Renungan Harian 12 Nopember 2018
Renungan 4m (menerima, merenungkan, melakukan dan membagikan)
Tema Mingguan: Hidup di dalam Kebenaran
Hidup dalam Terang dan Saling MengasihiSenin, 12 Nopember 2018
Menerima: 1 Yohanes 3:11-15
Kasih terhadap saudara sebagai tanda hidup baru
3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
3:13 Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.
3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Merenungkan :
1. Berita apakah yang telah kita dengar dari Tuhan sejak mulanya? (ayat 11)kita harus saling mengasihi
2. Mengapa kita harus saling mengasihi?
karena saling mengasihi adalah tindakan hidup di dalam kebenaran. Dan kita harus melakukannya.
Contoh tentang siapakah yang tidak bisa mengasihi saudaranya?
Kain yang membunuh adiknya.
Mengapakah dia membenci saudaranya?
Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. (ayat 12-13)
3. Bagaimana cara kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut?
yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
(ayat 14)
IN Hidup di Dalam Kebenaran
Immanuel News
Media Komunikasi Gereja Penyebaran Injil Immanuel - Bandung
11 November 2018
Hidup di Dalam Kebenaran
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. Efeseus 4:25
oleh Susan Setiawan
post by Karensia
Salah satu kunci untuk mendapatkan hidup yang sukses yaitu memiliki karakter yang baik, diantaranya hidup di dalam kebenaran. Sebagai umat Tuhan hidup benar dengan cara berkata, bertindak dan berpikir sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Berkata benar artinya setiap ucapan kita harus dapat dipertanggungjawabkan. Apa yang diucapkan harus sesuai dengan Firman. Ucapan kita harus sesuai dengan tindakan serta tidak boleh menjatuhkan oranglain bahkan untuk kepentingan sendiri. Perkataan kita haruslah positif dan selalu menjadi berkat bagi orang lain. Selanjutnya, berpikirlah sesuai dengan Firman Tuhan yaitu berpikir kudus, mulia, suci dan sedap didengar. Dalam segala situasi, kita haruslah berpikir bahwa Tuhan sanggup melakukan segalanya. Dan bertindak dengan benar.
Untuk hidup di dalam kebenaran, kita harus mempertahankan komitmen untuk menjadi pelaku Firman Tuhan. Seperti halnya saat Yusuf berada di eumah Potifar, ia mempertahankan kebenaran walaupun pada akhirnya Yusuf difitnah dan dipenjara. Namun sekali lagi, Tuhan memberkati Yusuf. Maka dari itu, kita harus selalu hidup benar.Sebab kebenaran pada akhirnya akan membawa kita kepada kemenangan. Dan Tuhan akan mengangkat hidup kita dan menepati janji-janjiNya bagi setiap umatnya yang hidup di dalam kebenaran. Untuk bisa hidup di dalam kebenaran, kita perlu bantuan Roh Kudus. Sebab hanya Roh Kudus yang merupakan Roh Kebenaran yang dapat menuntun kita kepada kebenaran. Bersama Tuhan kita pasti dapat hidup di dalam kebenaran Firman-Nya.
Mari hidup benar dimanapun kita berada dan bertahanlah di dalam kebenaran supaya kita menjadi berkat bagi sesama. Jangan pernah takut untuk hidup di dalam kebenaran karena berkat hanya ada pada orang yang hidup benar.
Apapun yang kita alami saat ini, hiduplah senantiasa di dalam kebenaran. Jangan menyimpang, sebab Tuhan mengasihi orang yang benar.
Langganan:
Postingan (Atom)